Pada tahun 2014 situs Kawal Pemilu ini dimulai.
KawalPemilu.org adalah situs yang digagas oleh Ainun Najib yang memuat tabulasi dari hasil rekapitulasi data scan dari formulir C1 untuk Pemilihan presiden yang didapatkan dari situs web KPU.go.id.
Data tabulasi tersebut diunggah dan diperbarui pada server KawalPemilu.org setiap sekitar sepuluh menit.
Tujuan dari situs ini adalah membuat rekapitulasi data Pemilu di Indonesia secara real count pada situs KawalPemilu.org untuk membantu KPU dalam hal mengawal formulir C1. Situs independen ini terhitung mulai aktif sejak tanggal 14 Juli 2014 (wikipedia.org).
Pada tahun 2014 situs ini begitu populer karena saat itu kubu Prabowo mengklaim bahwa merekalah pemenangnya, padahal hasil Quick Count menghasilkan prediksi berbeda.
Tujuan para perintis Kawal Pemilu ini adalah membantu KPU sekaligus melayani masyarakat supaya hasil rekapitulasi surat suara bisa dihitung dan dikawal untuk menghindari kecurangan.
Situs ini dimotori dan dikerjakan pada para relawan yang berdedikasi untuk menyelamatkan hasil pemilu demi menjaga kedaulatan suara rakyat.
Pada Pilpres tahun 2019 ini rasanya situasinya seperti Deja vu, kejadian yang terulang.
Prabowo tetap berhadapan dengan Jokowi.
Hasil Quick Count masih menangkan Jokowi.
Prabowo Subianto masih tidak percaya hasil quick count dan mengklaim dirinya lah yang menang.