Lihat ke Halaman Asli

Marius Gunawan

Profesional

Pemilu Luar Negri Gambaran Pemilu 17 April?

Diperbarui: 15 April 2019   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: republika.co

Pemilu luar negri sudah dilakukan. Dari laporan nampak ada beberapa hal yang cukup menonjol.

Pertama, mengenai betapa antusiasnya para pemilih mengikuti pencoblosan. Melihat photo - photo kerumunan dan antrian warga yang memenuhi kantor - kantor kedutaan KBRI, menunjukkan bahwa warga Indonesia di luar negeri memang bersemangat menggunakan hak pilih mereka.

Hal lain yang juga mengemuka adalah adanya beberapa persoalan berupa ketersediaan kertas suara dan kurangnya waktu pencoblosan. 

Untuk  kekurangan waktu terjadi di Sidney Australia. Dilaporkan sampai sekitar 400 pemilih tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Ini jumlah yang cukup besar.

Nampaknya suasana pemilu di luar negeri ini bisa dijadikan gambaran untuk pencoblosan di dalam negeri tanggal 17 April.

Soal ketersediaan surat suara dan kurangnya waktu pencoblosan hendaknya menjadi perhatian serius penyelenggara pemilu KPU.

Hal ini pasti akan terjadi di TPS yang banyak penduduknya. Persoalan ini dikarenakan bahwa waktu pencoblosan setiap orang menjadi lebih lama. Setiap orang harus mencoblos 5 surat suara: capres, DPR, DPRD provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan BPD.

Supaya tidak terjadi kesalahan oleh panitia di TPS, KPU harus memberikan panduan yang jelas. 

Seperti kasus yang terjadi di Sidney, seharusnya tidak terjadi. Karena jika para pemilih memang sudah antri di TPS sebelum jam penutup, walau waktu pencoblosan sudah lewat, mereka harus difasilitasi. Jangan sampai hak memilih mereka dihalangi dan dipaksa menjadi Golput. 

Kekurangan surat suara juga adalah masalah krusial. Juga dalam hal ini kekurangan surat suara itu harus sungguh - sungguh diantisipasi. 

Penulis pikir kedua masalah di atas adalah persoalan krusial serius, karena selain merugikan hak pemilih juga sangat berpotensi terjadinya konflik .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline