Meskipun Pemilu ini panas, namun rasa humor ceria rupanya tidaklah sirna.
Hal itu nampak dengan aneka kreativitas yang dilakukan oleh para pendukung Capres 01 Jokowi menyambut kampanye Akbar yang akan dilaksanakan hari Sabtu tanggal 13 April.
Daripada membuat undangan dan ajakan biasa, mereka berkreasi dengan undangan ceria nan jenaka. Undangan itupun menjadi viral dan semakin "menggila".
Berbagai kutipan lucu dengan mengatasnamakan komunitas anti mainstream yang rada-rada jenaka dan nyeleneh, para kreator ini membuat undangan mereka.
Membaca ungkapan - ungkapan lucu itu, terus terang penulis merasa ada secercah harapan terhadap kekhawatiran dan kecemasan akan adanya ancaman kekerasan dan kerusuhan di pemilu ini
Memang Jokowi selalu mengajak para pendukungnya untuk mengikuti pemilu ini dengan ceria, menghindari marah - marah, apalagi fitnah dan caci maki.
Seruan dan energi positif dari Jokowi ini rupanya cepat menular kepada para pendukungnya. Hal ini juga semacam cara perlawanan terhadap eksklusifitas dan radikalisme yang sangat mewarnai pemilu kita kali ini.
Dengan seruan jenaka dari aneka komunitas yang mengatasnamakan kelompok lucu dan jenaka mereka ingin mengubah kecemasan menjadi keceriaan. Caci maki menjadi senyuman. Kebencian menjadi keceriaan. Satu warna menjadi beraneka. Tertutup menjadi terbuka. Eksklusif menjadi inklusif.
Moga virus jenaka dan keceriaan ini cepat menyebar di antara kita di pesta demokrasi ini. Mari putihkan GBK dengan warna - warni pelangi. ***MG