Sumber gambar: fajar.co.id
Pemilu serentak kali ini memang membuat para Caleg harus bekerja ekstra keras. Hampir semua energi dan perhatian tercurah pada Pilpres. Pileg seperti anak bawang.
Hal ini bukan hanya rekaan saja. Menurut hasil survei LSI, karena perhatian tercurah pada Pilpres, sekitar 70,6 % pemilih tidak kenal caleg mereka. Kalau tidak kenal bagaimana mau memilih?
Sistem pemilu kali ini pun membuat masyarakat semakin bingung. Ada 5 kartu yang harus dicoblos: Pilpres, DPR RI, DPR propinsi, DPR Kabupaten/ Kota dan DPD. Dalam satu kali memilih harus mencoblos 5 orang berbeda sekaligus.
Banyaknya partai dan caleg yang ikut Pemilu inipun menambah rumitnya persoalan.
Karena begitu banyak caleg dan partai, supaya kertas suara tidak terlalu lebar, maka untuk kertas suara tidak ada lagi photo para caleg, tapi hanya nama mereka.
Nampaknya banyak Caleg yang tidak mengerti dan mengantisipasi hal ini. Hal itu nampak dari baliho, spanduk dan poster yang terpasang. Kebanyakan alat peraga itu menonjolkan photo - photo mereka yang besar - besar, sementara nama, nomor partai dan nomor urut dibuat kecil - kecil.
Pada pileg yang lalu memang "setor" wajah di baliho kampanye sangat perlu.
Pada saat itu jasa Photoshop yang menyulap wajah menjadi cantik dan Ganteng adalah kunci terpilih atau tidaknya seorang caleg.
Mengapa?