Hari pencoblosan Pilpres semakin dekat. Hasil survei terakhir dari lembaga Survei independen masih memberikan prediksi bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga masih ketinggalan.
Berikut ini elektabilitas Jokowi versus Prabowo dalam 5 survei terbaru:
1. Survei Indikator
Waktu: 22-29 Maret 2019
Jumlah Responden: 1.220
Margin of error: +/- 2,9% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 54,4%
- Prabowo-Sandi: 34,7%
- Tidak tahu: 7,2%
2. LSI Denny JA
Waktu: 18-26 Maret 2019
Jumlah responden: 1.200
Margin of error: +/- 2,8% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 56,8-63,2%
- Prabowo-Sandi: 36,9-43,2%
3. CSIS
Waktu: 15-22 Maret 2019
Jumlah responden: 1.960
Margin of error: +/- 2,21% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 51,4%
- Prabowo-Sandi: 33,3%
- Tidak tahu/tidak jawab: 14,1%
4. Vox Populi
Waktu: 5-15 Maret 2019
Jumlah responden: 1.200
Margin of error: +/- 2,9% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 54,1%
- Prabowo-Sandi: 33,6%
- Tidak tahu/tidak jawab: 12,3%
5. New Indonesia Research & Consulting
Waktu: 1-10 Maret 2019
Jumlah responden: 1.200
Margin of error: +/- 2,89% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 55,8%
- Prabowo-Sandiaga: 34,3%
- Tidak tahu/tidak jawab 9,8%.
Namun angka - angka survei itu rupanya bagi Prabowo tidak punya arti. Di hadapan para pendukungnya dia masih yakin menang bahkan pasang target 25 % selisih kemenangan.
Tentu kita langsung bertanya: dari mana dia mendapat angka sebesar itu? Apakah angka ini cukup realistis? Apa yang ingin disampaikannya dengan menyebutkan angka target yang begitu besar?
Kalau kita hanya sampai di angka target tersebut, pertanyaan - pertanyaan di atas pasti tidak akan kita temukan jawabannya.