Sumber gambar: detikNews.com
Walaupun Kompas sudah sering melakukan survei elektabilitas, tapi baru hasil survei yang terakhir inilah yang bikin heboh.
Betapa tidak, akibat reaksi dari hasil survei nya kali ini, para punggawa Kompas, Pemimpin Redaksi nya harus langsung menerangkan metode dan independensi Kompas dalam kegiatan survei ini.
Mengapa reaksi atas survei ini bikin heboh?
Nampaknya faktor utamanya adalah momentum. Saat ini kegiatan Pencoblosan sudah sangat dekat, sudah kurang dari satu bulan
Tentu hasil survei saat ini menjadi lebih penting dari periode sebelumnya.
Faktor lain, karena Kompas secara spesifik membandingkan hasil survei dari dua periode waktu, Oktober 2018 dan saat ini Maret 2019.
Hasil dari perbandingan ini menunjukkan bahwa pemilih Jokowi berkurang, sementara prosentase Prabowo meningkat.
Walau secara umum Jokowi tetap unggul tapi jarak yang menyempit ini langsung mengundang reaksi dari ke dua belah pihak.
Pendukung Jokowi menjadi cemas, sebaliknya pendukung Prabowo tambah beringas. Sampai pernyataan bombastis pun tercetus, "Jokowi game over".
Reaksi susulan dari itu semua tentu sudah tertebak, yang merasa diuntungkan akan berteriak senang, sementara yang disudutkan mempertanyakan metode dan independensi Kompas dalam survei ini.