Ketika Jokowi ditanya komentarnya akan kasus Romy, ketum PPP yang tersangkut kasus korupsi Jokowi berkata, "Dia teman, kita sedih, tapi biarlah proses hukum berlaku...".
Jika kita berada pada posisi Jokowi, pasti lah dapat dirasa betapa pahit untaian kata jawaban tadi.
Betapa tidak, Romy bukan hanya teman secara politik, tapi juga dari beberapa kali laporan media, nampak sekali betapa adanya kedekatan khusus Jokowi dengan Romy ini.
Kita masih ingat, ketika ramai spekulasi siapa yang mendampingi Jokowi berkontestasi kali kedua ini, Romy lah yang dipercaya sebagai juru bicara ke media.
Kita juga tahu, dalam persaingan dan serangan kepada Jokowi, seringkali Romy membela sang petahana dengan gigih nya.
Bahkan sempat terdengar santer isu bahwa Ketum PPP ini adalah calon cawapres yang dipilih Jokowi.
Dalam hubungan persahabatan seperti ini tentu terasa berat dan pedih jika sang sahabat mengalami kasus seperti ini.
Namun sikap yang diambil Jokowi dalam ungkapan kata di atas menunjukkan secara gamblang, konsistensi Jokowi dalam sikap anti korupsi dan menjunjung tinggi proses hukum.
Walaupun teman, tapi jika melanggar hukum maka proses hukumlah yang berlaku. Tidak boleh ada intervensi kekuasaan.
Pasti ada orang yang mengatakan, tidakkah sikapnya ini menunjukkan tidak adanya kesetiaan pada sahabat? Bukankah ini berarti, Jokowi meninggalkan teman dan hanya mencari aman?
Sebenarnya sikap Jokowi ini bukan tanpa resiko.