Lihat ke Halaman Asli

Marius Gunawan

Profesional

Romy Dijebak atau Dijejak KPK?

Diperbarui: 16 Maret 2019   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Okezone.com

Begitu keluar dari kantor KPK, KETUM PPP yang akrab dipanggil Romy langsung menyampaikan pesan pada para wartawan, "Saya dijebak...". 

Dia kemudian memberikan secarik kertas yang berisi pernyataan lengkapnya mengenai alasan mengapa dia merasa dijebak.

Pernyataan Romy ini seperti peristiwa Dejavu, hal yang dimasa lalu sudah terjadi dan kini terulang kembali. Bukan hanya Ketum PPP saja yang mengatakan hal sama. Beberapa koruptor sebelumnya pun beralasan serupa.

Tentu penangkapan OTT selalu tiba - tiba dan tidak seorangpun yang menyangka. Saat peristiwa itu terjadi Romy pasti merasakan hal yang sama. 

Transaksi yang menurut KPK bukan yang pertama ini, sungguh mendatangkan kejutan tersendiri bagi para pelakunya. 

Peristiwa yang sebelumnya  aman kok yang sekarang bermasalah? Siapa yang telah memberikan informasi mengenai transaksi itu? 

Pertanyaan - pertanyaan seperti di atas pasti saat ini berkecamuk dalam pikiran Romy. Dalam arti tertentu dia pasti merasa dikhianati, dijebak.

Tentu alasan merasa dijebak tidak akan menghilangkan kasus penyuapan dan korupsi ini. Karena nyata ada yang memberi, Romy sendiri sebagai penerima dan ada sejumlah uang yang tersita. Jadi lengkap lah bukti hingga para pelaku nya langsung menjadi tersangka.

Dalam konteks inilah nampaknya Mahfud MD membuat pernyataan bahwa ini murni kasus hukum. Jangan kaitkan dengan politik. Jadi jangan ada yang curiga peristiwa ini adalah jebakan dari pihak Prabowo dan pasti juga bukan permainan dari kelompok Jokowi.

Mahfud nampaknya sudah memprediksi bahwa hal ini pasti akan terjadi. Bahkan menurut nya dia telah mengingatkan Romy, "Jangan sampai kamu dijejak KPK". Jadi dalam hal ini Romy memang "dijejak" bukan "dijebak" oleh KPK.

Melihat peristiwa yang selalu terulang seperti ini, sebenarnya para pejabat publik dan politikus harusnya waspada. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline