Saat ini sedang ada diskusi hangat mengenai apakah perlu Dwi Fungsi TNI di bangkitkan. Hal itu diangkat kembali oleh Luhut Panjaitan yang mengatakan bahwa TNI aktif masih diperlukan di institusi sipil.
Ini baru ide, namun walaupun hanya wacana sudah mendatangkan Korban.
Adalah dosen UNJ Robertus Robert yang kali ini kena pulungnya. Dia langsung diciduk dan diamankan polisi karena dituduh menghina TNI, ketika ia menyanyikan lagu para pendemo sebelum jaman Reformasi untuk menjatuhkan regime Orde Baru, yang kala itu memang dibekingi oknum - oknum TNI dalam koridor Dwi Fungsi ABRI.
Sekadar informasi, dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Robertus berlangsung pada 28 Februari 2019 lalu. Yakni dalam Aksi Kamisan Ke-575 di Monas, Jakarta. Aksi tersebut berfokus kepada penolakan Dwifungsi ABRI.
Ada yang masih ingat liriknya?
Liriknya kira - kira begini:
tuwagapat..
cabut cabut...cabut dwifungsi abri
cabut cabut...cabut dwifungsi abri
cabut cabut...cabut dwifungsi abri
cabut cabut...cabut dwifungsi abri
aku menjaga bara tak bernyali
abdi negara penindas rakyat
pakai senjata jadi kejayaan
abri ta* anj*ng gila kekuasaan
aaaaaaa mesin pembunuh rakyat
tuwagapat MAJU SEMUA !!! 2x
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Tidak berguna
Bubarkan saja
Diganti Menwa
Kalau perlu diganti pramuka
SERANG.....LAWAN.....HANCURKAN