Lihat ke Halaman Asli

Cold Dengue Hemorrhagic Fever

Diperbarui: 16 September 2024   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

      Aedes aegypti merupakan nama dari nyamuk yang menyebarkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dari virus DEN-1 hingga DEN-4. Penularannya melalui gigitan nyamuk yang membuat virus masuk kedalam tubuh manusia, dimana penyakit ini selalu menjadi isu kesehatan masyarakat di Indonesia, karena tingkatan dari penyebarannya termasuk yang tertinggi dari antara negara-negara yang ada di Asia Tenggara. 

      Berdasarkan paparan dari fkkmk.ugm.ac.id mengemukakan sekitar 3 miliar orang di dunia berisiko terkena DBD bahkan tercatat DBD mengakibatkan sekitar 20.000 kematian. Di Indonesia sendiri telah menjadi negara kedua terbesar di dunia yang tercatat dengan riwayat dengue lebih dari 120.000 orang, yaitu telah mencapai 400.000 orang. Negara Indonesia yang merupakan negara tropis dimana hampir seluruh bagiannya menjadi daerah endemis dengue, karena Indonesia menjadi terbiasa dengan kasus dengue. 

      Pemaparan distribusi dari usia dan jenis kelamin yang mengalami dengue menurut Kemkes berdasarkan laporan tahunan 2022, tercatat terjadi secara imbang pada perempuan yaitu 49% dan laki-laki 51%. Sebagian besar tercatat juga dengue terjadi pada rentan usia 15-44 tahun sekitar 39%. Berbeda lagi dengan pola persentase dari kasus kematian akibat dengue, dimana yang llebih dominan terjadi pada perempuan sekitar 55% dan pada kelompok usia yang lebih muda di usia kisaran 5-14 tahun sekitar 45%. 

     Berdasarkan pemaparan fkkmk.ugm.ac.id berbagai upaya dan strategi telah dilakukan oleh pemerintah seperti Jumantik atau Gerakan 3M plus, namun kasus dengue ini tetap melonjak tinggi, DIY tercatat pada tahun 2015 silam terdapat 2.146 kasus dengue, dengan 17 orang diantaranya meninggal dunia. Dimana nyatanya program-program yang di tawarkn oleh pemerintah belum optimal. Selain itu laporan juga mencatat menemukan kasus dengue banyak bermunculan dari daerah pemukiman baru atau daerah pemekaran. Dimana manusia mengusik habitat dari nyamuk aedes aegypti melalui aktivitas pembangunan.

    Kasus DBD yang dialami Indonesia tidak hanya memberikan dampak buruk bagi yang secara klinis bagi individu yang terkena infeksi, tetapi juga memunculkan beban pada kesehatan yang signifikan bagi masyarakat. Dimana setiap tahunnya, kasus DBD menjadi laporan yang angka kematinnya sangat serius terutama bagi anak-anak yang usianya masih rentan terhadap virus dengue. Maka dari itu pemerintah terus berusaha melakukan tindakan dan upaya melalui berbagai penelitian di laboratorium, dan melakukan seminar terkait cara menangulangi dan meminimalisir penyebaran dengue untuk di tahun mendatang. 

    Beberapa strategi dan penngulangan yang telah di lakukan oleh pemerintah dengan strategi satu yaitu penguatan manjemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan, strategi dua peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue, strategi tiga pengutan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif, strategi empat peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan, strategi lima yaitu penguatan komitmen pemerintah, kebijakan-manajemen program, dan kemitraan, strategi enam penegembangan kajian, invensi, inovasi dan riset sebagai dasar kebijakan dan manjemen program berbasis bukti. 

sumber:

httpsfkkmkugmaciddemamberdarahtantanganindonesia 

httpsejournalunsratacidv3indexphpgovernancearticledownload4 708841976107928  

httpp2pkemkesgoidwpcontentuploads202306final6072023layoutdbd1pdf  

httpsayosehatkemkesgoidtopikdemamberdarahdengue  

httpslmskemkesgoidcoursesc6d1de7febe74bbcb37f 92aa8561875c  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline