Dunia per skincare-an di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Saat ini banyak agen kosmetik ilegal yang menjual produk kecantikannya dengan menggunakan campuran bahan kimia yang berbahaya bagi kulit dan menipu konsumen dengan mencantumkan Label No BPOM palsu pada produk kosmetiknya yang beredar di pasaran. Tidak hanya itu, produk kosmetik tersebut dijual dengan harga murah yang membuat banyak konsumen tergiur dengan harga yang ditawarkan oleh produk tersebut. Selain itu, ada pula iklan produk yang ditampilkan dengan tampilan yang wow dan mengesankan bagi konsumen melalui media sosial. Hal tersebut sama saja dengan mempromosikan produk kosmetik yang berbahaya dengan cara menipu konsumen.
Kandungan produk kosmetik dan kecantikan tersebut mengandung bahan-bahan yang berbahaya, seperti kasus yang baru-baru ini viral, dimana seorang mafia skincare berinisial "D" menjual produk skincare yang tidak memenuhi standar uji laboratorium kesehatan, dalam produk kecantikan tersebut terkandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, Sodium lauryl Sulfate, dan bahan-bahan berbahaya lainnya. Selain kasus-kasus di atas merupakan serangkaian kasus yang pernah ada. Masih banyak lagi owner-owner kosmetik dan produk kecantikan ilegal yang tidak mematuhi standar uji kelayakan dalam menjual produknya kepada konsumen dan label keaslian pada kemasan produk tersebut yang tidak terverifikasi (BPOM). Hal ini tentu menimbulkan keresahan di masyarakat Indonesia saat ini, khususnya di kalangan wanita Indonesia yang gemar merawat diri dengan menggunakan produk-produk kesehatan dan kecantikan tersebut.
Oknum-oknum illegal ini tidak hanya berasal dari kalangan orang biasa tetapi juga ada yang berasal dari beberapa kalangan tenaga medis itu sendiri. Perilaku busuk mereka dalam menjajakan produk kosmetik dan kecantikan ilegal ternyata telah ramai diperbincangkan di media sosial seperti Tiktok, Instagram, dan media-media sosial lainnya, dalam hal ini perilaku-perilaku tidak jujur itu telah dikuak oleh seorang Dokter kecantikan Indonesia yang biasa dipanggil sebagai ‘Dokter Detektif atau Doktif’. Dokter Detektif perempuan ini dikenal dengan aksi beraninya dalam mereview produk-produk kosmetik dan kecantikan yang bersifat illegal tadi, iya mengatakan dari hasil penelitiannya banyak produk-produk local yang mengandung bahan-bahan berbahaya over claim yang dapat menimbulkan kerusakan pada kulit bahkan dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Identitas asli dari sang Dokter Detektif masih belum diketahui hingga saat ini, meskipun sebagian orang mengetahui siapakah dokter tersebut. Penampilan khas dari Dokter Detektif kecantikan ini, yaitu ia selalu menggunakan topeng dibagian matanya. Namun, meskipun begitu, ia tetap merahasiakan informasi mengenai latar belakang profesinya. Hal ini tentu saja membuat publik semakin tertarik, dan kontroversial serta membuatnya terus dibicarakan oleh para pecinta Skincare. Dalam video yang beredar di media sosial ia pernah menyebutkan bahwa dirinya telah menempuh pendidikan dokter kecantikan pada tahun 2007 silam. Selain itu, ia juga mengklaim bahwa saat ini ia telah membuka praktik kecantikan atau klinik kecantikannya selama belasan tahun. Dalam video-video hasil ia mereview produk-produk skincare, ia meneliti produk-produk tersebut di SIG laboratorium dengan menggunakan metode Ultra Performance Liquid Chromatography.
Dalam salah satu video yang pernah ia upload, Dokter Detektif mengatakan bahwa dirinya pernah disogok oleh oknum skincare illegal, hal ini dilakukan sang oknum agar public tidak mempercayai apa yang dikatakan sang dokter. Namun, dengan tegas sang dokter menolak tawaran oknum tersebut, dirinya mengklaim bahwa iya melakukan aksinya untuk menyelamatkan kesehatan masyarakat dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Aksinya ini ternyata banyak mendapat dukungan dari masyarakat, terkhususnya warga tiktok. Masyarakat mengklaim bahwa dengan adanya aksi berani dari sang Dokter Detektif mampu menyelamatkan para konsumen.
Kegiatan yang dilakukan oleh Dokter Detektif tidak hanya sekedar kritik, ia juga memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Dokter Detektif ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa saja yang seharusnya ada pada sebuah produk. Dengan melakukan pengujian produk secara mandiri dan membandingkannya dengan klaim yang ada pada label. Ia menyatakan bahwa pada beberapa produk skincare, produk wajah dapat memberikan hasil yang signifikan jika terdapat kandungan niacin amide di atas 2%, sedangkan produk tubuh dapat memberikan hasil yang signifikan jika kandungan niaci amide di atas 5%.
Selain itu melalui kontennya, Dokter Detektif tidak hanya membantah klaim yang tidak masuk akal, tetapi juga memberikan pengetahuan dasar tentang skema produksi dan klaim yang sah dalam distribusi produk. Informasi yang diberikannya tentang dosis standar bahan aktif skincare seperti niaci amide sangat berguna bagi pelanggan yang mencari produk yang efektif. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memberi tahu pelanggan tentang risiko suatu produk, serta mengedukasi konsumen tentang produk kecantikan apa yang harus digunakan agar para pelanggan dapat mengetahui seberapa efektif produk skincare mereka.
Tindakan yang dilakukan oleh Dokter Detektif tersebut tidak hanya berdampak pada masyarakat namun juga berdampak pada industri kosmetik, reaksi yang ditimbulkan pun beragam, dari banyak pemilik yang menangis hingga membantah klaim dari Dokter tersebut. Kritikan tajam tersebut ternyata membuat banyak pemilik brand skincare merasa risih.
Namun, ada juga beberapa oknum yang menerima kritikan tersebut, seperti Dokter Oky yang mengucapkan terima kasih kepada Dokter Detektif tersebut karena telah mengkritik produk yang dimilikinya dan akan berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya. Selain itu, beberapa produsen kosmetik juga telah meningkatkan pengawasannya untuk memastikan bahwa produknya benar-benar telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini menunjukkan bahwa peran serta masyarakat dalam mengawasi kebijakan publik termasuk pengawasan produk sangat penting untuk menjaga kualitas kebijakan publik.
Opini tentang viral nya Dokter detektif ini menunjukkan betapa pentingnya masyarakat untuk memantau kebijakan publik. Aktivitas Dokter detektif dalam mempromosikan transparansi dan akuntabilitas industri per skincare-an, yaitu dengan mengungkap klaim yang berlebihan tentang produk tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kritik yang memiliki tujuan dan edukatif dapat meningkatkan kualitas suatu produk dan juga meningkatkan kesadaran konsumen, meskipun hal yang dilakukan sang Dokter Detektif mendapat berbagai tanggapan dari owner-owner per Skincare-an. Oleh karena itu, Dokter Detektif tidak hanya menjadi penyelamat dunia per skincare-an brand-brand lokal, tetapi juga menjadi kritikus terhadap orang-orang yang melakukan tindakan tidak jujur dalam memproduksi suatu produk kecantikan, serta menjadi agen perubahan positif dalam mengubah industri kecantikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H