Lihat ke Halaman Asli

Marisa Fitri

Mahasiswi

Puisi: Rindu Menyelinap

Diperbarui: 26 November 2024   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu Menyelinap

Rindu itu seperti angin malam
Datang tanpa suara menusuk perlahan
Ia singgah di sudut hati
Membuka pintu kenangan yang lama terkunci.

Ada wajah di sana
Tersenyum dalam bayangan samar
Tak pernah benar-benar pergi
Meski waktu terus memaksa melupakan.

Rindu itu seperti hujan di musim kemarau
Membasahi yang tak lagi basah,
Membangkitkan aroma tanah yang telah diam,
Menghidupkan luka yang pernah sembuh.

Aku berjalan di lorong ingatan
Menyentuh potret usang masa lalu
Namun tak berani menatap terlalu lama
Takut karam dalam gelombang rasa.

Jika rindu adalah penjara,
Biarlah aku menjadi tawanan
Karena di balik dinding-dinding rasa ini
Aku menemukan bayangmu---rumahku.

Sumbawa, 26 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline