Lihat ke Halaman Asli

Marisa Fitri

Mahasiswi

Puisi: Butiran Angin

Diperbarui: 17 September 2024   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Butiran Angin

Dalam kebisuan malam yang dingin
Di antara bisik daun dan desau angin
Ada butiran angin yang mengkhianati
Membawa pesan yang penuh kepalsuan.

Angin yang seharusnya menyejukkan
Kini hanya melesat tanpa tujuan
Menggoyangkan ranting dengan lirih
Namun jiwaku tetap merasa hampa.

Kekosongan yang dihembuskan
Sebelum pagi menjemput sinar
Seakan janji-janji yang tidak ditepati
Terseret dalam hembusan yang palsu.

Di dalam kelam malam yang sunyi
Butiran angin menari tanpa irama
Menggoda harapan yang tak pasti
Mengaburkan mimpi dengan segala dusta.

Namun, di balik semua kepalsuan
Ada harapan yang tetap bertahan
Sebagai sinar dalam gelap yang menutup
Menanti fajar yang akan membuktikan.

Biarkan angin yang palsu berlalu
Membawa pergi semua ilusi
Karena di bawah sinar pagi yang sejati
Akan kutemukan kebenaran di antara butiran angin.

Sumbawa, 17 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline