Di antara senja yang membakar jingga,
Ada sepasang mata yang tak pernah lupa.
Menelusuri setiap detik di hadapanmu,
Seakan waktu berhenti hanya untuk kita.
Cinta tumbuh di dalam diam,
Seperti bunga yang mekar dalam temaram.
Kata tak selalu terucap, namun hati bicara,
Bahwa kau adalah bintang di malam yang kutatap.
Sentuhanmu adalah angin yang menenangkan,
Dalam pelukmu, kutemukan keabadian.
Kau, yang hadir seperti bayang,
Namun terasa nyata dalam setiap bisikan.
Setiap tawa yang kau berikan,
Seperti lagu yang menghiasi hariku.
Dalam alunan suara, dalam tatapan mata,
Aku tenggelam, tak ingin terjaga.
Dan saat malam memeluk dunia,
Di sanalah cinta kita menari tanpa kata.
Tak peduli hujan atau badai yang datang,
Selama kau ada, segalanya menjadi tenang.
Dalam keheningan, kita saling menatap,
Mencari makna yang tak perlu diucap.
Karena cinta, yang mengalir di antara kita,
Adalah bahasa yang hanya kita yang merasa.
Sumbawa, 10 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H