Lihat ke Halaman Asli

Marisa Fitri

Mahasiswa

Hilang Yang Tak Pernah Hilang

Diperbarui: 1 September 2024   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Pagi itu, Sinta terbangun dengan perasaan yang aneh. Ada sesuatu di udara yang berbeda, sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Suara hujan deras di luar jendela membuatnya enggan untuk bangun, tetapi kewajiban memanggil. Ia menoleh ke arah jam weker di meja samping tempat tidur dan menyadari bahwa ia hampir terlambat. Dengan cepat, ia bangkit dan bergegas menuju kamar mandi.

Air dingin menyentuh kulitnya saat ia mencuci muka, membantu mengusir rasa kantuk yang masih tersisa. Saat ia menatap cermin, ia memperhatikan wajahnya yang tampak lelah. Garis-garis halus mulai terlihat di sekitar matanya, tanda-tanda bahwa waktu terus berjalan tanpa kompromi. Ia menghela napas panjang, lalu bersiap-siap untuk memulai hari.

Sinta dan Arman telah menikah selama delapan tahun. Delapan tahun yang diisi dengan cinta, tawa, dan juga pertengkaran kecil yang selalu bisa mereka atasi. Namun, beberapa bulan terakhir, Sinta merasa ada jarak yang mulai tumbuh di antara mereka. Arman sering pulang larut malam, kadang tanpa alasan yang jelas. Percakapan mereka pun semakin jarang, dan ketika ada, sering kali hanya basa-basi.

Pagi itu, ketika Sinta memasuki dapur, ia mendapati meja makan sudah kosong. Arman biasanya bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan sederhana bagi mereka berdua, tetapi kali ini tidak ada tanda-tanda kehadirannya. Cangkir kopi kosong yang masih hangat di atas meja menjadi satu-satunya bukti bahwa Arman sudah pergi lebih dulu.

Sinta mencoba menelepon Arman, tetapi tidak ada jawaban. Ia merasa aneh, tetapi mencoba mengabaikan perasaan itu. Mungkin Arman sedang terburu-buru dan lupa mengucapkan selamat tinggal. Lagipula, mereka sudah sering seperti ini akhir-akhir ini. Sinta menyiapkan sarapan cepat untuk dirinya sendiri, lalu segera berangkat kerja.

Di tempat kerja, Sinta berusaha mengalihkan pikirannya dari kegelisahan yang menghantuinya. Pekerjaan di kantor cukup menyibukkan, dan ia tenggelam dalam rutinitas sehari-hari. Namun, saat istirahat siang tiba, ia kembali mencoba menghubungi Arman, dan sekali lagi, tidak ada jawaban.

Rasa cemas mulai merayapi hati Sinta. Arman bukan tipe pria yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Meski hubungan mereka sedang tidak dalam kondisi terbaik, Sinta tahu Arman selalu bertanggung jawab dan peduli. Mungkin ia sedang sibuk, pikirnya, berusaha menenangkan diri. Tapi perasaan aneh itu terus bertahan, menyelinap ke dalam pikirannya setiap kali ia mencoba fokus pada pekerjaannya.

Ketika hari kerja berakhir, Sinta langsung pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan, pikirannya penuh dengan berbagai kemungkinan yang tidak menyenangkan. Ia berusaha mengingat percakapan terakhir mereka, mencoba mencari tahu apakah ada sesuatu yang salah yang mungkin telah ia lewatkan. Namun, tak ada yang benar-benar mencolok dalam ingatannya. Hanya percakapan biasa, tentang pekerjaan dan hal-hal kecil di sekitar rumah.

Setibanya di rumah, Sinta langsung memeriksa kamar mereka, berharap menemukan Arman sedang beristirahat. Tetapi kamar itu kosong, sama seperti pagi tadi. Sinta mulai benar-benar cemas. Ia mencoba menelepon beberapa teman dekat Arman, tetapi tak ada yang tahu di mana suaminya berada. Tak ada yang mendengar kabar dari Arman sejak pagi.

Semalaman, Sinta tidak bisa tidur. Ia terus mencoba menelepon Arman, meninggalkan pesan-pesan yang tidak pernah dibalas. Rumah yang biasanya terasa hangat dan nyaman, kini terasa dingin dan sunyi. Setiap suara kecil yang ia dengar, membuatnya terlonjak dengan harapan itu adalah Arman yang pulang. Tetapi pintu depan tetap tertutup, dan malam terus berlalu tanpa jawaban.

Keesokan paginya, setelah malam tanpa tidur, Sinta memutuskan untuk melaporkan hilangnya Arman kepada polisi. Ia membawa foto terbaru suaminya, menjelaskan situasi terakhir ketika ia melihat Arman. Polisi mencatat laporan itu dan berjanji akan melakukan pencarian, meskipun mereka mengingatkan bahwa banyak orang dewasa yang kadang memilih untuk menghilang sementara karena berbagai alasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline