Tepian Kalbu
Angin semilir membawa bisikan
Kisah cinta yang telah sirna
Janji-janji yang terurai hampa
Meninggalkan luka yang perih di jiwa.
Terpaku aku di tepian kalbu
Memandang hamparan air yang biru
Mencari kedamaian dalam diri
Mencoba tuk melupakanmu.
Namun, bayanganmu selalu hadir
Menerobos relung hati yang terdalam
Rasa cinta yang tak terungkapkan
Terus menghantui di setiap malam.
Oh, tepian kalbu yang rapuh
Kapan kau temukan kedamaianmu?
Kapan luka ini kan sembuh?
Kapan aku bisa bebas dari belenggu cinta yang kelam?
Hanya waktu yang bisa menjawab
Luka di hati ini kan terobati
Di tepian kalbu yang sunyi
Aku akan terus menanti
Hingga mentari cinta kembali bersinar
Menyinari kalbu yang kelam ini.
Sumbawa, 21 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H