Lihat ke Halaman Asli

Marisa Fitri

Mahasiswi

Puisi | Hampa

Diperbarui: 20 Juli 2024   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hampa

Di ruang sunyi, hati meratap pilu
Menyandang hampa, bagai belenggu kelabu
Bayang-bayang duka, menari di jiwa
Membawa luka, tiada tara.

Rindu pun lara, menyapa kalbu
Mencari makna, di balik kelabu
Gelisah meradang, bagai ombak ganas
Menghantam jiwa, tiada henti puas.

Kosong dan hampa, tiada berarti
Hidup terasa, bagai mimpi kelam nan sepi
Mencari secercah, cahaya mentari
Untuk menghangatkan, jiwa yang fana ini.

Namun, hampa ini, takkan sirna pergi
Terus menghantui, di setiap langkah kaki
Hanya doa dan harap, yang mampu kupetik
Untuk mengisi, kekosongan di balik senyum getir.

Sumbawa, 20 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline