Lihat ke Halaman Asli

Marisa Fitri

Mahasiswa

Puisi: Tumpuk Menumpuk

Diperbarui: 11 Juli 2024   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beban tumpuk menumpuk di pundak
Menekan jiwa, merenggut tawa
Pikiran kusut, hati dibalut pilu
Mencari jalan keluar, namun terasa kelam.

Tangisan sunyi menemaniku
Menemani langkah kaki yang berat
Rasa lelah menghantui, ingin menyerah
Namun secercah harapan tak ingin padam.

Aku terus melangkah, meski terhuyung-huyung
Mencari celah di antara tumpukan rintangan
Berpegang teguh pada keyakinan
Bahwa esok akan lebih cerah dan indah.

Satu per satu, beban kubuka
Kuurai benang kusut dengan kesabaran
Melepaskan diri dari belenggu masalah
Menuju kebebasan dan kedamaian.

Tumpukan beban tak lagi menakutkan
Kini menjadi batu pijakan untuk melangkah lebih tinggi
Aku belajar dari setiap kesulitan
Dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.

Sumbawa, 11 Juli 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline