Lihat ke Halaman Asli

Marisa Fitri

Mahasiswa

Cerpen: Kapan Kau Kembali?

Diperbarui: 7 Juli 2024   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit senja berwarna jingga keemasan, memancarkan cahaya hangat di ufuk barat. Angin sepoi-sepoi bertiup, membawa aroma tanah basah dan bunga-bunga liar. Di tengah sawah yang menguning, seorang anak kecil bernama Rian duduk termenung dengan wajah pucat dan air mata yang berlinang.

Rian tersesat. Ia tidak tahu jalan pulang ke rumahnya. Beberapa jam yang lalu, dia mengikuti kupu-kupu berwarna biru yang indah ke dalam hutan. Dia berlari dengan penuh semangat, tanpa memperhatikan jalan yang dia lalui.

Kini, hari mulai gelap dan Rian mulai merasa takut. Dia tidak tahu harus ke mana. Dia sudah mencoba mencari jalan keluar dari hutan, namun semua jalan tampak sama.

Rian mulai menangis. Dia teringat ayah dan ibunya di rumah. Dia membayangkan wajah cemas mereka saat mengetahui bahwa dia hilang. Dia ingin segera pulang dan memeluk mereka.

Tiba-tiba, Rian mendengar suara burung hantu. Dia menoleh ke arah suara itu dan melihat sebuah cahaya kecil di kejauhan. Dengan hati berdebar, Rian bangkit dan berjalan menuju cahaya itu.

Semakin dekat, Rian melihat bahwa cahaya itu berasal dari sebuah rumah kecil. Dia mengetuk pintu rumah itu dengan ragu-ragu.

Pintu terbuka dan muncullah seorang wanita tua yang ramah. Wanita itu melihat Rian yang ketakutan dan basah kuyup, dan segera mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Wanita tua itu memberi Rian makanan dan minuman hangat. Dia juga menenangkan Rian dan memberitahunya bahwa dia tidak perlu takut. Dia akan membantu Rian menemukan jalan pulang.

Rian merasa lega dan bersyukur atas kebaikan wanita tua itu. Dia menceritakan kepada wanita tua itu tentang bagaimana dia tersesat di hutan.

Wanita tua itu mendengarkan cerita Rian dengan penuh perhatian. Setelah itu, dia berkata, "Besok pagi, aku akan mengantarmu ke desa tempat tinggalmu. Di sana, kamu bisa bertanya kepada penduduk desa tentang jalan pulang ke rumahmu."

Rian sangat senang. Dia mengucapkan terima kasih kepada wanita tua itu dan kemudian tertidur dengan lelap di atas tempat tidur yang nyaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline