Lihat ke Halaman Asli

Marisa Fitri

Mahasiswa

Tak Layak Bermimpi

Diperbarui: 14 Juni 2024   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak Layak Bermimpi?

Di sudut jiwa yang kelam
bisikan ragu menggema
"Tak layak kau bermimpi, anganmu terlalu tinggi menjulang."
Kata-kata bagai belati
menusuk kalbu yang rapuh
Membuat keraguan melanda
bagai badai di lautan kelabu.

Pandangan sinis dunia
bagai belenggu yang melilit
Menahan langkah kaki
meredam semangat yang berapi.
"Mimpi hanyalah khayalan," bisik mereka di telinga,
"Kembalilah ke kenyataan, hiduplah apa adanya."

Namun, di lubuk hati terdalam
secercah harapan bersinar
Mimpi yang terukir indah
takkan mudah terkubur dalam amarah.
Suara hati kecil berbisik, "Jangan pernah menyerah,
Teruslah melangkah maju, gapai mimpimu setinggi awan."

Walaupun terjal dan penuh rintangan
Takkan ku biarkan keraguan menghambat perjalananku
Aku kan tunjukkan pada dunia
bahwa aku takkan kalah
Mimpi ini bukan angan-angan, tapi nyata dan aku takkan gentar.

Ku genggam erat mimpiku
bagai kompas penunjuk arah
Menuntunku melewati badai menuju cahaya mentari yang cerah
Tak peduli cibiran dan keraguan yang mendera
Aku kan buktikan pada dunia
bahwa aku mampu meraihnya.

Sumbawa, 14 Juni 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline