Manusia dengan berbagai keunikan sifatnya menjadi landasan utama bagi keberagaman dan dinamika peradaban dunia. Kemampuan dalam berbagai aspek menjadikan manusia sebagai makhluk dengan kompleksitas yang tinggi. Sebagai makhluk sosial, manusia sering kali berinteraksi dengan berbagai peran dan identitas yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena sifat manusia yang seringkali dipenuhi dengan dualitas yang kompleks. Adanya kompleksitas inilah yang menyebabkan beragamnya karakter atau kepribadian diri manusia dalam satu individu.
Konsep alter ego merupakan salah satu aspek dalam bidang psikologi dan sosial mengenai kepribadian manusia. Berbeda dengan gangguan kepribadian ganda yang muncul diluar kesadaran seorang individu, menurut American Psychological Association (APA), alter ego adalah identitas atau karakter kedua yang dibentuk seseorang secara sadar dan berbeda dengan perilakunya sehari-hari. Alter ego merujuk pada sebuah konsep di mana seseorang menciptakan identitas tambahan yang berbeda dari diri mereka yang sebenarnya dengan menciptakan sosok ideal dari individu itu sendiri.
Dilansir dari mediaindonesia.com, ciri-ciri seseorang yang memiliki alter ego utamanya adalah perubahan antara dua pribadi yang terpisah. Lalu, gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain:
Memiliki dua atau lebih kepribadian yang terpisah dengan identitas diri dan persepsi sendiri.
Perubahan yang berbanding terbalik dalam perasaan diri sendiri.
Kesenjangan yang sering terjadi dalam ingatan, termasuk lupa akan kejadian sehari-hari.
Di era digital saat ini, alter ego tidak hanya sebagai karakter di dunia nyata saja namun sudah merambah ke dunia maya. Tidak jarang kita temui akun-akun dalam berbagai platform sosial media yang melabeli identitas dirinya sebagai seorang alter ego.
Dengan demikian, alter ego dapat memberikan dampak negatif maupun positif bagi seorang individu dan lingkungan sekitarnya tergantung pada konteks dan penggunaanya. Alter ego yang digunakan dengan bijaksana dapat meningkatkan kreativitas serta menambah nilai kepercayaan diri individunya. Sedangkan, penggunaan alter ego di luar kontrol yang baik dapat berpotensi memicu adanya ketidakseimbangan identitas dan konsekuensi sosial seperti kesulitan membangun hubungan interpersonal karena ketidaksesuaiannya dengan norma sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H