Dua gelar All England 2024 yang diraih kontingen Indonesia seakan menjadi oase yang menyegarkan di tengah padang gurun yang gersang.
Bulutangkis Indonesia mengalami masa-masa suram beberapa tahun terakhir, khususnya satu tahun ke belakang.
Performa para atlet yang menurun dan ketidak becusan pengurus membuat bulutangkis Indonesia mengalami kemunduran.
Banyak rekor-rekor baru terpecahkan, yang sayangnya itu adalah rekor negatif. Dan banyak turnamen dilewatkan tanpa mendapatkan satupun gelar.
Kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan mengingat tidak lama lagi Olimpiade akan diadakan.
Di awal tahun 2024 kondisi agaknya belum berubah. Kontingen Indonesia hanya mampu meraih 1 gelar juara dari 6 turnamen yang telah diselenggarakan.
Di tengah tandusnya prestasi bulutangkis Indonesia, para pemain turun berlaga di turnamen bulutangkis paling legendaris dan tertua di dunia, yakni All England.
Turnamen tersebut adalah turnamen BWF World Tour Super 1000 atau level tertinggi yang diikuti pemain-pemain top dunia.
Tidak ada ekspektasi tinggi terhadap para wakil Indonesia melihat performa mereka belakangan ini, meski ada keinginan mereka mampu berbicara banyak di turnamen tersebut.
Dan ternyata, wakil Indonesia mampu berbicara banyak di All England. Tak hanya itu, Indonesia berjaya dengan berhasil meraih 2 gelar juara dan 1 runner up.