Lihat ke Halaman Asli

Ariq Ilham

Rookie Writer

Indonesia Panen Medali, tapi Emas Belum Jadi Rezeki

Diperbarui: 4 Oktober 2023   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Tim Indonesia (NOC Indonesia)

Pada pekan kedua penyelenggaraan Asian Games Hangzhou 2022 atau tepatnya Rabu 4/10/2023, kontingen Indonesia mendulang 8 medali dari berbagai cabor. Ini menjadi perolehan medali terbanyak Indonesia dalam satu hari selama penyelanggaraan Asian Games 2022.

Namun sayang, tidak ada satu pun medali emas yang berhasil diraih. 8 medali tersebut terdiri atas 5 medali perak dan 3 medali perunggu.

Di pagi hari Indonesia berpeluang besar mengawinkan dua medali emas dari cabor Sepak Takraw nomor quadrant putra dan putri, namun pada akhirnya keduanya kalah atas lawannya. Tim putra dikalahkan Myanmar 2-0, sedangkan tim putri dikalahkan Vietnam 2-1. Sehingga 2 medali perak disumbangkan cabor sepak takraw.

Di cabor Perahu Naga, Indonesia mendapatkan 1 medali perak dari nomor 200 m putri, dan 1 medali perunggu nomor 200 m putra. Tim putri bahkan nyaris finis di posisi pertama, mereka hanya berjarak sepersekian detik dari China yang mendapat medali emas.

Menjelang siang, tim putra Soft Tennis menyumbang 1 medali perunggu setelah kalah di babak semi final melawan Chinese Taipei. Karena tidak ada pertandingan perebutan medali perunggu sehingga Indonesia otomatis mendapat medali perunggu.

Kemudian dari cabor Panahan, Indonesia berhasil memperoleh 1 medali perunggu dari nomor recurve mixed team. Riau Ega dan Diananda Choirunisa berhasil mengalahkan wakil Iran 6-2 pada perebutan medali perunggu, setelah sebelumnya kalah atas Korea di semi final.

Dan di malam hari, ada harapan bagi Indonesia untuk mendapatkan medali emas dari cabor Panjat Tebing, yang jadi salah satu cabor andalan Indonesia. Di nomor speed relay, tim putra dan putri Indonesia lolos ke final dan sama-sama menghadapi tuan rumah China.

Namun sayang tim putra dan putri Indonesia kalah cepat dan harus puas dengan raihan medali perak.

Tim putra yang tediri atas Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Rahmat Adi Mulyono sejatinya tidak kalah cepat dengan China. Veddriq dan Kiromal melakukan start yang sangat baik dan unggul tipis atas lawannya.

Namun celaka, pemanjat ketiga yaitu Rahmat melakukan false start alias start sebelum waktunya, di mana ketika pemanjat kedua belum menyentuh tombol di atas ia sudah mulai memanjat. Alhasil medali emas melayang ke China.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline