Lihat ke Halaman Asli

Putra Mario

Bukan Siapa-siapa

Bersukacita Bersama Yesus

Diperbarui: 20 Januari 2025   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak bersukacita berada di dekat Yesus (Gambar: keuskupanatambua.org)

Senin, 20 Januari 2025

Ibr 5:1-10; Mrk 2:18-22

Bacaan Injil pada hari ini menampilkan satu pesan menarik terkait keberadaan Yesus dalam kehidupan di antara orang-orang. Ketika keberadaan Yesus dipertanyakan tentang orang-orang sekitar-Nya yang tidak berpuasa, Dia menjawab, "Dapatkan sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa" (Mrk 2:19-20).

Melalui teks ini, Yesus mengajarkan bahwa kehadiran-Nya di tengah-tengah orang banyak adalah alasan terbesar untuk bersukacita. Pada zaman Yesus hidup, kedatangan mempelai pria dalam suatu jamuan pernikahan adalah suatu sukacita yang amat besar. Tidak ada yang berduka maupun berpuasa ketika mempelai laki-laki hadir.

Demikian pula dengan kehadiran Yesus, di tengah-tengah para murid-Nya merupakan sebuah sukacita. Itulah alasan mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa, jawabannya adalah karena Yesus sedang berada bersama mereka. Selama Yesus berada bersama mereka, tidak ada alasan untuk berpuasa apalagi alasan untuk berduka.

Ketika Yesus datang ke dunia, Dia membawa sukacita yang besar, karena Dia adalah sumber dari kehidupan yang sejati. Kehidupan bersama Yesus bukanlah kehidupan yang penuh dengan kesedihan atau kedukaan yang berlarut-larut, melainkan sebuah kehidupan yang penuh dengan perayaan, pengharapan, dan damai sejahtera.

***

Seringkali sebagai manusia kita terjebak dalam rutinitas hidup yang penuh dengan tantangan dan kesulitan. Ada saat di mana kita merasa tidak ada lagi ruang untuk sekadar mengekspresikan sukacita. Namun, penting bagi kita untuk mengingat bahwa Yesus datang untuk mengubah pandangan kita tentang hidup.

Kehidupan yang kita jalani bukanlah hanya tentang penderitaan semata, tetapi juga tentang bagaimana kita mengalami kasih dan damai-Nya yang melimpah ruah. Kita percaya bahwa di balik penderitaan ada kemenangan, di balik salib ada kebangkitan. Yesus adalah sumber sukacita yang sejati, dan ketika kita mengenal-Nya secara lebih dekat, kita akan merasakan sukacita yang tak tergantikan.

Sebagai orang-orang beriman Kristiani, kita dipanggil untuk hidup dalam sukacita bersama Yesus. Ini bukan berarti kita bebas dari masalah dan tantangan hidup, tetapi bahwa kita memiliki harapan yang teguh dan kekuatan dalam Dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline