Lihat ke Halaman Asli

Abi Wihan

Teacher

Angin Malam yang Berbisik

Diperbarui: 31 Januari 2025   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liputan6.com

Angin malam berhembus lirih, membelai bayang di batas sepi

Dalam dekapnya, kulepas resah,

membiarkan kenangan menari di ujung mimpi


Angin seperti bisikan masa lalu,

menyelinap di antara dingin yang menggigil sunyi


Aku melangkah di lorong kenangan,

mengeja jejak yang nyaris pudar


Lalu kutemui angin di tatapanmu, kasih,

seperti rindu yang tak kunjung reda


Sepi menetes di sudut rembulan,

menyulam luka dalam kelam yang bisu


Angin adalah nyanyian tak bersuara,

mengalir di antara malam, meresap ke dalam jiwa


Menembus relung, menggoyahkan hati,

membawa keresahan yang tak bernama


Aku tahu, kelak angin menjadi hembusan terakhir,

membelai nisan dalam kesunyian abadi


Di tiap hembusnya, kutemukan makna,

tentang harap, kehilangan, dan kefanaan


Angin malam bukan sekadar dingin,

ia adalah bisikan rindu yang tak terucap

di hati yang beku, di jiwa yang pilu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline