Lihat ke Halaman Asli

Abi Wihan

Teacher

Indah Pada Waktunya

Diperbarui: 7 Januari 2025   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liputan6.com

INDAH PADA WAKTUNYA 

Harapan atau Alasan untuk Menunda?

Waktu tidak pernah menghentikan langkahnya, tetapi keindahan hanya akan menghampiri mereka yang terus melangkah dengan harapan dan usaha disertai doa

"Indah pada waktunya" adalah kalimat yang sering kita dengar saat menghadapi masa-masa sulit. Bagi sebagian orang, ungkapan ini menjadi pengingat bahwa setiap perjalanan hidup memiliki waktunya sendiri untuk berbuah manis. Ada keyakinan bahwa apa yang diperjuangkan dengan kesabaran dan doa akan mencapai hasil terbaik. Namun, apakah ungkapan ini selalu mengajarkan kebijaksanaan, atau justru membuat kita terjebak dalam pasrah yang keliru?

Dari sisi positif, "indah pada waktunya" membantu kita untuk menerima bahwa tidak semua hal bisa terjadi sesuai kehendak kita. Hidup memiliki misterinya, dan waktu sering kali menjadi jawaban atas apa yang sebelumnya terasa tidak masuk akal. Misalnya, seorang petani yang menanam benih harus menunggu waktu yang tepat untuk panen. Kesabaran menjadi kunci dalam proses tersebut.

Namun, tidak jarang ungkapan ini dijadikan alasan untuk tidak segera bertindak. Ketika kita terlalu menggantungkan diri pada "waktu yang akan datang," ada risiko kita menjadi terlalu nyaman menunggu. Kita lupa bahwa waktu bukanlah solusi ajaib yang akan memperbaiki keadaan tanpa usaha. Misalnya, seorang pelajar yang gagal ujian dan mengatakan, "nanti saja belajar lebih serius," sebenarnya sedang menunda tanggung jawab yang seharusnya segera diambil.

Selain itu, keindahan yang kita tunggu sering kali tidak datang begitu saja. Keindahan bisa jadi adalah hasil dari perjuangan, keberanian mengambil langkah, dan kemampuan belajar dari kegagalan. Jika kita hanya menunggu waktu yang sempurna, kita mungkin melewatkan peluang yang ada di depan mata. Hidup menuntut keseimbangan antara keyakinan pada waktu dan keberanian untuk bertindak.

Penting juga untuk melihat "indah pada waktunya" sebagai dorongan untuk merenungi proses, bukan hanya berfokus pada hasil. Dalam proses tersebut, kita belajar banyak hal: ketekunan, keikhlasan, dan kebijaksanaan untuk memahami apa yang benar-benar kita butuhkan, bukan sekadar yang kita inginkan. Artinya, keindahan itu tidak selalu datang sebagai sesuatu yang kita harapkan, tetapi sering kali hadir sebagai pelajaran yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Namun, kita juga harus kritis terhadap pemahaman ini. Apakah keindahan yang dimaksud benar-benar datang karena waktu, atau justru karena upaya kita yang konsisten? Tanpa usaha, keindahan yang dijanjikan oleh waktu hanya akan menjadi janji kosong. Oleh karena itu, alih-alih pasrah, kita perlu mengisi perjalanan dengan tindakan nyata yang mendekatkan kita pada tujuan hidup.

Kesimpulan

Indah pada waktunya adalah nasihat yang mengandung kebijaksanaan jika kita memaknainya sebagai pengingat untuk bersabar sambil terus berusaha. Namun, tanpa upaya nyata, ungkapan ini hanya akan menjadi dalih untuk menunda perubahan. Waktu hanyalah alat, dan kitalah yang menentukan bagaimana keindahan itu tercipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline