Alhamdulillah, kondisi sawah yang sudah selesai masa tanam menjadi salah satu anugerah yang patut disyukuri. Pemandangan hijau yang terpampang di Desa Lueng Manyo, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, menunjukkan keberlangsungan tradisi agraris yang telah diwariskan turun-temurun. Meskipun ada sebagian sawah yang masih dalam proses tanam, ini menunjukkan semangat gotong-royong serta keberagaman ritme pekerjaan dalam sektor pertanian.
Mayoritas penduduk di desa Lueng Manyo memiliki sawah, baik yang digarap sendiri maupun dikelola melalui sistem sewa atau gadai, hal ini mencerminkan pentingnya lahan pertanian sebagai sumber kehidupan. Di era digital seperti sekarang, sawah di desa Lueng Manyo tetap menjadi tulang punggung ekonomi desa, mengingat hasil panen padi merupakan kebutuhan pokok yang mendukung ketahanan pangan. Keberadaan sawah tidak hanya berkontribusi pada ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan serta memperkuat identitas kultural masyarakat Desa Lueng Manyo.
Selain itu, keberadaan sawah juga menjadi pengingat bahwa sektor pertanian masih memegang peran strategis dalam menopang kehidupan masyarakat pedesaan khususnya di Desa Lueng Manyo. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, sawah tetap menjadi simbol ketahanan dan kemandirian pangan. Tidak hanya sebagai sumber penghasilan, sawah juga berfungsi sebagai ruang sosial yang mempererat hubungan antarwarga melalui kegiatan bertani bersama,, saling membantu, dan berbagi pengalaman. Tradisi ini menjadi salah satu kekuatan budaya yang terus dipertahankan oleh masyarakat Desa Lueng Manyo.
Semoga hasil panen tahun ini melimpah, membawa berkah bagi seluruh warga desa, dan menjaga keberlanjutan tradisi bertani di tengah tantangan zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI