BERPELUK RESAH
Di sudut cafe yang sepi dan redup,
aroma kopi mengisi ruang yang gelap.
Resah menyelinap, menggenggam erat,
berbisik lembut namun membuat penat.
Tatapan kosong, menembus dinding waktu,
mencari jawaban di balik kelam yang bisu.
Aku berdiam, terjebak dalam pikiran semu.
Hening beradu dengan detik jam yang perlahan,
aku dan resah berbagi luka di dalam diam.