Lihat ke Halaman Asli

Abi Wihan

Teacher

Ketika Hati dan Akal Enggan Menyatu

Diperbarui: 26 November 2024   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Hati dan Akal Enggan Menyatu

Di sudut senja yang redup berwarna,

Hati bernyanyi, merangkai asa.

Namun akal berdiri dingin di seberang,

Menyusun logika yang penuh tenang.

Hati berkata, "Ikuti gelora rasa ini,"

Namun akal menolak, "Itu hanya ilusi."

Berselisih dalam sunyi tak berujung,

Membelah jiwa yang lelah berpegang.

Hati menjerit, "Aku hidup untuk cinta,"

Akal berbisik, "Aku ada untuk fakta."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline