Guruku yang Tak Kenal Lelah
Di sudut kantor yang sunyi, kau duduk sendiri,
Menatap lembar-lembar penuh coretan hati,
Dengan wajah lusuh, letih tak bertepi,
Namun tetap tegar, meski jiwa terus diuji.
Di tengah lapangan, kau berdiri tabah,
Meleraikan amarah, meredakan gelisah,
Anak-anak yang bertikai kau rangkul dengan ramah,
Mengajarkan damai di antara gejolak yang memerah.
Di ujung kelas, langkahmu tergesa,