Rindunya yang Semu
Seperti bayang di senja yang enggan reda,
Rindunya menggantung di tiap pagi buta,
Datang lebih awal, berharap tak sia-sia,
Namun yang dirindu tak kunjung tiba.
Di sudut kantor yang sunyi dan hampa,
Ia menunggu bayangnya, walau hanya sekejap mata,
Tapi dirinya pergi jauh tak teraih lagi,
Hanya rindu di hati, yang tersisa dan membayangi.
Kursi yang biasa dia duduki kini kosong,
Seolah bertanya, "Kapan dia kembali datang?"