Dalam sepi pagi yang masih redup,
Kuaduk secangkir hitam tanpa gula,
Pahitnya membasuh lidah dan rindu,
Menggugah asa yang terbenam di dada.
Aroma yang menguar, mengisi ruang jiwa,
Menggiring bayangan mimpi yang semalam,
Di tiap teguknya, kutemukan makna,
Tentang hari ini, esok, dan harapan yang tenggelam.
Pahitnya, bukan sekadar rasa,
Namun kisah, tentang perjuangan dan luka,