BAYANG PURNAMA DAN SANG TUAN
Di antara bayang purnama yang redup
Ia berjalan dalam diam dan sepi
Langkahnya adalah misteri yang tertahan
Oleh rindu yang mengakar di dalam sanubari
Dengan tatapan yang menusuk kalbu
Ia bicara tanpa suara, hanya isyarat
Jantungnya adalah gendang perang yang berdegup
Dalam alunan yang tak pernah padam
Sang Tuan, pemilik takhta dalam bayangan