Di sudut kota yang penuh hiruk-pikuk
Seorang gadis kecil, wajahnya redup
Seperti melati yang berguguran di tepi jalan
Setiap langkahnya adalah saksi bisu kehidupan yang pilu.
Langit malam menjadi selimutnya,
Dingin aspal sebagai tempat berbaringnya.
Hanya bintang-bintang yang menyaksikan,
Mimpi-mimpi kecilnya yang terbang tak tentu tujuan.
Dengan langkah lelah, dia menyusuri jalan,
Mengais harapan di antara keramaian.
Namun, senyumnya tak pernah hilang,