Sholatnya tanpa Makna
Oleh: Mariono Abu Al Fayyadh
Di ujung sajadah, pemuda itu besujud
Wajahnya merona tegang, hati berdebar
Ia merasa seperti angin yang lewat
Tak pernah benar-benar menyentuh bumi
Sholatnya, rutinitas yang terulang
Seperti catatan tanpa makna
Tak ada khusyuk, tak ada getaran
Hanya gerakan mekanis, tanpa jiwa