Lihat ke Halaman Asli

mario jordan

available

Media Daring, Corong Informasi Publik di Era Digital

Diperbarui: 30 Juli 2019   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Media daring, merupakan sebuah istilah yang terbilang tidak cukup asing bagi para penikmat produk-produk jurnalistik di Indonesia. Istilah ini merujuk pada sebuah aktivitas, di mana penyampaian informasi kepada publik, khususnya dalam bentuk berita, berlangsung di dalam jaringan internet. Definisi ini juga sejalan dengan kosa kata "daring" yang sejatinya merupakan singkatan dari "dalam jaringan". Dalam jaringan yang dimaksud di sini ialah, jaringan internet.

Apa yang kemudian menjadi pembeda antara media daring dengan media konvensional lainnya seperti halnya, koran, majalah, dan tabloid ialah terletak pada bentuk penyajiannya. Pada media daring, informasi tidak lagi disajikan dengan menggunakan lembaran-lembaran kertas, melainkan dengan ditampilkan pada laman website. Adapun beberapa contoh media daring yang cukup dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia ialah, detik.com, kompas.com, kumparan.com, dan lain sebagainya.

Jika kita coba untuk sedikit melihat lebih dalam fenomena hadirnya media daring di dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dapat kita pahami bahwa keberadaan internet sangat berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan dunia jurnalistik di Indonesia. Kebutuhan akan informasi yang cepat, menjadikan media daring cukup diminati oleh sebagian besar masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. Sebab, dengan adanya media daring, masyarakat dapat lebih mudah dalam mengakses berita-berita terbaru di manapun dan kapanpun, selama masyarakat masih terhubung dengan jaringan internet.

Di luar dari kemampuannya dalam memproduksi berita secara cepat, terdapat beberapa pandangan yang mempertanyakan terkait dengan tingkat akurasi serta kedalaman dari berita yang diproduksi tersebut. Penerapan prinsip-prinsip jurnalistik di dalam praktik media daringpun juga menjadi pembahasan yang cukup hangat di antara para pengamat serta penikmat produk-produk jurnalistik di Indonesia. Terkait dengan hal ini, tentu saja merupakan urusan yang menjadi domain dari pihak perusahaan media. Tanggungjawab serta peran kita sebagai pembaca ialah, tetap bijak dan kritis dalam menyikapi setiap informasi atau berita yang kita konsumsi.

Kemudian, untuk dapat menikmati produk-produk informasi yang disajikan secara daring atau online ini, tentu terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Dua hal mendasar yang perlu dipersiapkan ialah, device (smartphone, laptop, dan/ personal computer) dan jaringan internet yang stabil dan memadai. Untuk penulis sendiri, sebagai penikmat setia dari produk-produk informasi media daring, selama ini menggunakan layanan internet dari Smartfren, untuk dapat memperoleh koneksi internet yang stabil.

Terakhir, dengan hadirnya media daring di tengah kehidupan masyarakat, tentu akan berdampak pada beberapa hal lain. Salah satu hal yang terdampak dari hadirnya media daring ini ialah, semakin tersingkirnya eksistensi media konvensional seperti, koran dan majalah dari kehidupan masyarakat. Hal ini merupakan sebuah siklus yang wajar, ketika terdapat suatu pembaharuan atau inovasi di suatu bidang. Apa yang kemudian menjadi harapan bagi kita masyarakat ialah, media tetap dapat menjadi lentera kebenaran bagi masyarakat, meskipun kini telah mengalami pembaharuan ke dalam bentuk yang lebih canggih.

Sekian penyampaian dari saya. Mohon maaf apabila masih ada kekurangan pada ulasan singkat saya ini. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline