Lihat ke Halaman Asli

Satu dalam Cinta

Diperbarui: 26 Oktober 2021   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan sepenuh hati aku harus umumkan;
"Engkaulah kekasih pemilik jiwa ini dan gerak tipis senyummu,
mengelus hangat dasar hati, membelai lembut perasaan,
mematri semua lika-liku tapak cinta".

Mungkin dalam perjalananmu, aku lebih banyak diam,
tetapi aku mencoba menghiburmu dengan rangkaian
puisi-puisi kisah-kasih, hasil pintalan rindu bersamamu;
 tertulis dalam lembaran-lembaran hidup.

Sosokmu terpahat dalam legenda hidup, menyisakan ribuan kenangan yang menyatu dalam alunan nafas.
Rasa bahagia ini merasuk ke relung-relung kalbu,
ketika temali hati mengikat kita,
langkah sukma yang telah dilalui bersama,
jemari rindu yang saling berpautan;
Aku dan engkau menjadi satu; Satu dalam cinta.

Rindu-cintaku bernafas dari denyutnya sendiri,
dan tak susah dirasakan.
Tempatnya bukan di gantungan bintang-gemintang,
sebab aku tak memiiki sayap untuk terbang mengambilnya.
Bukan pula di dasar samudera raya;
aku tak sanggup menyelam ke sana.
Tetapi, rasa ini sangat dekat; bahkan dekat sekali
"Ia ada di dalam diriku".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline