Lihat ke Halaman Asli

Setitik Rindu

Diperbarui: 21 Oktober 2021   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanyalah setitik rindu yang renyai di hatimu,
Gubuk yang kauimingkan berpunca padaku,
Baluh yang kauangankan bersua denganku,
Bahagia yang kauakadkan abadi bersamaku.

Pinisan duka rela kuseka sendiri,
Bagimu cukuplah sukaria belaka.
Mimisan luka sudi kubasuh seorang diri,
Untukmu hanyalah sukacita semata.

Impian jangan lagi kausemat di atas dipan kusam,
Jangan pula kaukayuh dalam biduk karam.
Aku tahu pedihnya tak ada cerita,
Aku sadar perih hilangnya berita.

Akulah cinta yang selalu hujan di harimu,
Mendesau di balur ujud yang khusyuk,
Puri keteduhan dan mahligai ketenangan ada padaku,
Tempatmu menyeruput damai yang tak akan pernah lapuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline