Siapa sih yang tidak tahu film Transformers? Pasti semuanya tidak hanya sekedar tahu, namun juga sudah menonton baik itu film hingga serialnya. Pertama kali hadir dalam bentuk animasi di tahun 1984, dan di tahun 2007 hingga 2023 hadir dalam bentuk live action. Namun, banyak penonton hingga penggemar yang lebih suka Transformers versi animasi ketimbang live action. Bahkan menurut penonton, versi live action benar-benar mengecewakan dan juga tidak mirip dengan versi animasi maupun versi aslinya. Menurut para penggemar maupun penonton, versi live action yang disutradarai dan diproduksi oleh Michael Bay lebih menonjolkan adegan manusianya ketimbang adegan aksi pertarungan robotnya. Selain itu, ceritanya juga membosankan dan tidak jelas.
Nah, setelah dibuat kecewa dengan Tranformers live action, di tahun ini Hasbro (studio pembuat film Transformers), menghadirkan kembali film Transformers animasi yang berjudul Transformers One. Film tersebut dibuat bukan sekedar untuk mengobati kerinduan dan kekecewaan penggemar, namun juga sebagai perayaan ulang tahun Transformers yang ke 40 tahun. Penasaran seperti apa reviewnya? Silakan simak penjelasan berikut ini.
Alur cerita yang jelas, background karakter yang lengkap, pertarungan yang seru, & komedi yang fresh
Film Transformers One menceritakan tentang kisah dua robot yang kita kenal sebagai Optimus Prime & Megatron, jauh sebelum mereka bermusuhan dan berada di jalan yang berbeda. Di film ini, Optimus Prime bernama asli Orion Pax sedangkan Megatron bernama asli D-16. Dan keduanya masih bersahabat dengan menjadi penambang Energon. Hingga akhirnya keduanya berada di jalan yang berbeda, karena sebuah konflik besar yang dibuat oleh Sentinel Prime. Karena kejadian itulah, D-16 (Bryan Tyree Henry) merasa sakit hati dan berubah arah menjadi jahat. Sementara itu, Orion Pax (Chris Hemsworth) tetap berada di jalur yang benar. Dan ketika keduanya sudah mendapatkan Matrix of Leadership setelah bertemu dengan Alpha Trion, D-16 yang berubah nama menjadi Megatron bertekad membunuh Sentinel Prime. Orion Pax berusaha menghentikannya, namun gagal karena terbunuh oleh senjata Megatron sendiri. Sentinel Prime berhasil dibunuh Megatron. Sementara itu, Orion Pax yang terluka akhirnya mendapatkan jatidirinya sera kekuatannya kembali hingga menjadi Optimus Prime. Menjelang akhir film, Optimus Prime akhirnya terpaksa harus bertarung dengan Megatron yang juga sudah memiliki pasukan sendiri. Pertarungan keduanya berjalan begitu seru dan sengit, begitu pula robot-robot yang akhirnya terpecah menjadi 2 kubu, yang memihak Megatron dan yang memihak Optimus Prime. Pertarungan pun berakhir dengan kemenangan Optimus Prime, namun tidak membiarkan Megatron tewas. Megatron akhirnya memutuskan untuk pergi dari Cybertron bersama para pasukannya yang kita kenal dengan nama Decepticons. Sementara itu, Optimus Prime tetap bersama Elita-1 & B-127 (Bumblebee) di Cybertron dan juga bersama robot-robot lainnya dengan membentuk pasukan yang sekarang kia kenal dengan nama Autobots.
Alur cerita yang dikemas di film Transformers One sangat menarik dan begitu jelas, tidak terburu-buru dan benar-benar fokus dalam menggali beackground beberapa karakternya. Meski lebih banyak dialognya, namun tidak begitu membosankan. Adegan pertarungan dan perkelahiannya pun juga sangat seru dan tidak terpotong-potong. Selain itu, juga ada komedi-komedi yang benar-benar lucu, fresh, dan tidak garing. Hanya saja, Chris Hemsworth dalam mengisi suara Optimus Prime kurang begitu berat seperti Peter Cullen. Jadi, Optimus Prime di film ini berasa seperti suara 'Thor'. Hehehe. Namun, secara keseluruhan film Transformers One benar-benar bagus dan sangat amat direkomendasikan.
Film Transformers yang 'sesungguhnya' dan yang seharusnya dibuat dan yang diinginkan oleh penggemar
Setelah menonton film Transformers One, banyak penonton dan juga penggemar berat Transformers (terutama saya) yang menganggap bahwa film ini benar-benar film Transformers yang 'sesungguhnya' dan yang seharusnya dibuat sejak lama ketika dalam versi live action. Tidak banyak menonjolkan adegan manusia, tidak bertele-tele, tidak banyak dialog yang membosankan, dan menampilkan banyak adegan pertarungan yang seru. Karena di versi live action garapan Michael Bay, justru lebih ditonjolkan adegan manusia saat adegan pertarunagn robot ketimbang mengekspose adegan pertarungan robot itu sendiri. Apalagi adegan pertarungan robot tersebut dipotong-potong dan beralih ke adegan manusia. Bahkan adegan final battle juga terkesan tidak seru. Saya yakin pasti Michael Bay sudah menonton film Transformers One dan seharusnya punya penyesalan karena sudah mengecewakan para penggemar Transformers. Hehehe.
Semoga Transformers One segera punya sekuelnya dan berharap cerita serta pertarungannya lebih menarik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H