Hari Minggu, 17 Maret 2024 kemarin menjadi hari dan tahun yang paling bersejarah bagi bulutangkis Indonesia, khususnya sektor tunggal putra dan ganda putra. Menyajikan All Indonesian Final tunggal putra dan 1 perwakilan ganda putra, Indonesia sukses menyapu bersih 2 gelar juara dan 1 runner-up! Dengan ini, Indonesia mengukir sejarah dengan menjadi juara umum All England 2024 untuk pertama kalinya setelah 30-an tahun penantian. Tentunya, momen tersebut diharapkan menjadi momen kebangkitan bulutangkis Indonesia setelah selama setahun terakhir mengalami pasang surut prestasi. Ini tak lepas dari peran Kabid Binpres yang baru, Ricky Soebagdja yang menggantikan Rionny Mainaky.
Gelar All England pertama bagi Jonatan 'Jojo' Christie
Menyajikan All Indonesian Final setelah 20 tahun penantian, tentunya banyak yang berharap pertandingan antara Ginting melawan Jojo berjalan sangat seru, menarik, dan berlangsung selama 3 set (rubber). Memang pertandingan keduanya sangat seru dan menaeik, namun kenyataannya hanya berjalan kurang dari 1 jam dan hanya berjalan 2 set saja dengan Jojo yang keluar sebagai juara.
Di pertandingan ini, Ginting dibuat frustrasi dengan kokohnya pertahanan Jojo dan gesitnya permainan yang Jojo terapkan. Jojo lebih dominan dan terus menekan serta menyerang Ginting. Hal tersebut membuat Ginting terlihat seperti 'nervous' dan hilang arah. Dan momen inilah yang kemudian dimanfaatkan Jojo untuk memenangkan pertandingan dan meraih gelar juara.
Ginting juga harus puas sebagai runner-up. Walau demikian, mereka berdua sudah menampilkan yang terbaik dan sudah membuat Indonesia bangga. All England 2024 menjadi gelar perdana bagi Jonatan Christie sepanjang karirnya, sekaligus juga meraih gelar S1000 pertamanya.
Dengan ini juga, Jojo juga melengkapi seluruh gelar BWF Tour dari S300, S500, S750, dan S1000. Ini juga menjadi titik kebangkitan bagi Jojo setelah di beberapa turnamen BWF di awal tahun 2024 Jojo selalu tersingkir di babak awal. Juga, gelar juara ini menjadi modal yang bagus bagi Jojo untuk menghadapi beberapa turnamen selanjutnya terkhusus dalam mempersiapkan diri di Olimpiade Paris 2024 di bulan Juli nanti.
Fajar-Rian yang berhasil back-to-back Juara All England
All England memang menjadi 'rumah istimewa' bagi ganda putra Indonesia, karena dalam 10 tahun terakhir ini ganda putra Indonesia selalu berhasil menjadi juara All England. Dan yang terbaru adalah Fajar-Rian yang kembali berhasil menjadi juara All England 2024 setelah mengalahkan ganda putra Malaysia, Aaron Chia-Soh Woi Yik. Ini adalah gelar kedua bagi FajRi a.k.a back-to-back setelah tahun 2023 lalu FajRi meraih gelar All England pertama mereka.
Dengan ini pula FajRi menjadi ganda putra Indonesia ketiga yang berhasil menjuarai All England 2 kali beruntun, menyamai prestasi Ricky Subagdja-Rexy Mainaky (All England 1995 & 1996) dan Marcus Gideon-Kevin Sanjaya (All England 2017 & 2018). Dengan raihan gelar juara ini, tentu akan menjadi momen kebangkitan bagi FajRi dan komitmen mereka untuk tetap konsisten. Serta juga menjadi modal penting mereka dalam mengikuti Olimpiade Paris Juli-Agustus 2024 nanti.
Bisa dikatakan bahwa All England adalah turnamen bergengsi yang sangat 'ramah' dan 'bersahabat' bagi pebulutangkis Indonesia. Sudah 5 sektor yang pernah meraih gelar juara turnamen bulutangkis tertua ini, dari tunggal putri hingga ganda campuran. Dan memang Indonesia di tahun 90-an sudah pernah menjadi juara umum All England, hingga akhirnya di tahun 2024 prestasi membanggakan ini kembali terulang dan berbuah manis.