Lihat ke Halaman Asli

Mario Reyaan

MSP, FPIK, UNPATTI

Puisi | Aku Mencintaimu dengan Melepaskanmu

Diperbarui: 8 Oktober 2018   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arloji terus bergerak maju tanpa ragu

Gerimisnya hujan dan lebatnya air mata saling beradu

Di sini, di ujung setapak yang sesak aku menulis puisi

Tentang hati yang nantinya sepi

Entah harus berkata apa

Banyak kisah kita tertulis saat senja

Rindangnya pohon jambu, ruang 3.4 yang kumuh

Telah menjadi ruang rindu tempat kita berteduh dari hujan cacian dan pujian yang tak menentu

Aku tahu dan kau pun tahu

Tak ada perjumpaan yang tak diakhiri dengan perpisahan

Namun yang pasti, tak ada perpisahan yang mampu memisahkan persaudaraan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline