Lihat ke Halaman Asli

Di Manakah Keadilan Allah terhadap Teman-Teman Disabilitas?

Diperbarui: 23 Oktober 2023   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyandang disabilitas adalah Anak yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sinsorik dalam jangka waktu lama dalam hal ini juga ketika berinteraksi dengan lingkungan selalu dikatakan bahwa mereka sulit untuk melibatkan diri mereka dengan kekurangan atau keterbatasan yang dipandang sebagai keburukan dalam hal ini mereka juga mendapatkan penolakan bahkan terabaikan karena dilihat dari keterbatasan yang mereka alami.  Tetapi jika dilihat dari keterbatasan fisik,mental,intelektual dll mereka juga memiliki kelebihan khusus dalam hal ini bahwa mereka punya keunikan tersendiri kita bisa melihat contoh bahwa ada seseorang yang tidak bisa berjalan, buta,dll situ kita bisa melihat bahwa mereka punya suara yang merdu. Kita juga perlu memperhatikan sekitar  lingkungan kita bahwa ada banyak orang-orang yang penyandang disabilitas yang memiliki pengetahuan dan kemampuan bahkan bisa juga kemampuan yang dimilikinya tidak semua orang-orang bisa. Jika dilihat penyandang disabilitas juga adalah ciptaan Allah yang seutuhnya juga memiliki hak sama seperti dengan manusia.
 Saya juga sedikit menceritakan bahwa pengalaman saya ketika seorang anak yang ada dalam penyandang disabilitas anak ini berumur 3 tahun ketika seorang ibunya hamil sampai melahirkan anak tersebut sudah dalam keadaan yang tidak sehat atau penyandang disabilitas, ketika saya melihat anak tersebut sulit sekali dalam melihat sesuatu yang jelas, juga susah bergerak ketika ia laparpun dia hanya menagis. Tetapi hal yang saya dapat lihat bahwa orang tua anak tersebut menerima dengan iklas bahwa ini yang terjadi dalam hidupnya, dia juga selalu merawat anaknya. Disini nampak bahwa keadilan Allah pada Anak yang penyandang disabilitas bahwa ia memiliki kemampuan untuk mau menyampaikan sesuatu bahkan tidak menyukai sesuatu dia menolak dengan cara ia menagis,tangannya juga cepat untuk memukul dll. Dengan demikian bahwa Allah menciptakan manusia itu tidak pernah ia mengetahui bagaimana wujud dan bentuk ketika ia masih dalam kandungan sampai ia dilahirkan kita juga perlu melihat bahwa keterbatasan manusia juga merupakan Anugerah Allah. Menurut pandangannya Agustinus bahwa semua kecacatan merupakan gambaran dan anugerah Allah. Dalam hal ini juga Luther mengaitkan ketulian seseorang dengan unsur religius bahwa yang penting adalah hati seseorang yang tidak "tuli" ketika ia mendengarkan "suara" Allah. Allah itu adil dalam setiap proses kehidupan manusia.  

Perkembangan teologi disabilitas dari masa ke masa ini memperlihatkan bahwa sejak awal ada beragam sikap terhadap kamu disabled bahwa ada yang menolak dan menganggap rendah juga ada yang menerima mereka sebagai  bagaian dari  ciptaan Allah  yang harus disambut. Dalam hal ini ada tiga gagasan yang hendak dikemukakan ketika kita berbicara mengenai disabilitas.
1.Disabilitas merupakan bagian dari rencana Allah.
2.Orang-oramg disabled didorong untuk memiliki pengharapan dan percaya atas rencana Allah atas hidup mereka.
3. Gereja ( masyarakat) harus menerima dan memberi tempat bagi mereka untuk melayani dan berkarya bersama dengan umat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline