Lihat ke Halaman Asli

mariia trysana

Do not let everyone know everthing about you. Cultivate a mystique

Something New in The Midst of Pandemic in Kampung Adat Tutubhada untuk Kaum Milenial

Diperbarui: 8 Februari 2021   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu atraksi wisata yang masih terjaga keasliannya hingga kini adalah Kampung Adat Tutubhada. Kampung ini ialah perkampungan adat yang didalamnya terdapat rumah-rumah adat dengan bentuknya yang unik, kemudian batu persembahan dan area yang digunakan upacara adat berupa tinju adat sebagai ungkapan rasa syukur.Tentunya akan terasa asing bagi yang belum mengetahui tentang kampung ini. But it's okay you can take time to read everthing about Kampung Adat Tutubhada disini.

Di kampung ini terdapat Event berupa tinju adat, dimana event ini sangat dinantikan oleh pengemar tinju, dan event ini di adakan setiap bulan juli. Pastinya kalian akan bertanya-tanya akan seperti apakah suasananya saat event ini dilakukan. But I'm not going to talk about that event, but in this artikel i gonna talk about something new from kampung adat tutubhada yaitu Parking Areas.

what.....?? parking areas?? What's special?? Hold on....ini bukan tempat parkir biasa, tempat parkir ini merupakan fasilitas bagi pengunjung kampung adat tutubhada. Dimana parikran ini dibuat untuk menampung kendaraan pengujung ketika menghadiri event tinju tersebut. Namun parkiran ini memiliki keunggulannya sendiri yaitu view yang indah dan kuliner lokal. Dimana dari tempat ini kalian bisa melihat kota mbay yang dikelilingi perbukitan. Selain itu, dari tempat parkir ini kalian bisa melihat 1000 puncak bukit yang mengelilingi dataran kota Mbay dan di malam hari kalian dapat melihat kelap kelip lampu warna warni yang akan memanjakan mata.

Keterangan Gambar : Seorang pengunjung sedang berpose di salah satu spot foto di objek wisata Tutubhada

sumber : DocPlayer.Info "Bolabae bagi pria sebagai pelengkapan busana tradisional"

sumber: Pos Kupang - Tribunnews.com "Bolanata untuk wanita sebagai pelengkap busana tradisional"

Di tempat parkir ini juga terdapat lopo-lopo, warung kopi serta spot foto yang sangat instagramable dengan ornamen yang tentunya tidak lepas dari kearifan lokal masyarakat setempat. Selain itu disiapkan pula busana tradisional Nagekeo berupa kain telopoi dan baju kodo, untuk pengunjung yang ingin berfoto dengan nuansa tradisional. Adapun ornamen yang digunakan ialah "bolabae" dan "bolanata" dalam bahasa setempat. Dimana " Bolabae" ini diperuntukan bagi laki-laki sedangkan "bolanata" diperuntukan bagi wanita. Kedua benda ini seperti tas yang dianyam dan menjadi ciri khas bagi masyarakat setempat, dimana para orang tua sering menggunkannya dalam kehidupan sehari-hari maupun pada saat ada upacara-upacara adat setempat. Selain itu kedua benda tersebut juga merupakan pelengkap dan busana tradisonal kabupaten nagekeo.

So, take time to visit this place. Berwisata cerdas dengan mematuhi protokol kesehatan. Welcome in kampung adat tutubhada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline