Lihat ke Halaman Asli

Vina Idamatusilmi

Amateur Writer

Kaum Globalis Vs Kaum Skeptis

Diperbarui: 8 Juni 2022   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

GLOBALIZATION

Scholars Example :

  • George Ritzer
  • John Boli – Tokoh Sosiologi
  • Manfred Streger

Is there such a thing as globalization ?

Menurut Kaum Globalis 

  • Globalisasi pastinya ada, adanya globalisasi juga berdampak pada semuanya. Globalisasi dikatakan suatu fenomena global.

  • Globalisasi membawa suatu perubahan untuk hal – hal yang lain. Maksudnya di sini itu Globalisasi tidak hanya di satu bidang saja tapi merambah ke bidang lainnya.

  • Adanya globalisasi ini juga berpengaruh kepada national – state. Mengapa dikatakan demikian ? Karena setelah adanya globalisasi ini menjadikan negara itu berkurang kontribusinya. Terlebih lagi batasan – batasan yang dibuat negara itu tidak dihiraukan. Misalnya saja saat ini pembelian berbasis online tidak terbatas oleh letak negara, mau beli di Eropa-pun bisa.

  • Adanya globalisasi ini juga berpengaruh di perekonomian. Sebagai contoh saja saat ini MNC (Multinational Corporation) mempunyai kekuatan besar untuk menguasai ekonomi. Perusahaan – perusahaan multinasional dibebaskan lobbying, kerjasama, menanamkan modal di negara lain dll. Berkaitan dengan MNC, MNC – MNC ini bekerja dengan national state,  tetapi mempunyai power bisa suatu waktu ninggalkan negara dan negaranya jadi powerless. Contoh MNC itu Nestle’, Philip Morris (Marlboro), Unilever.

  • Di bidang politik globalisasi juga berpengaruh. Sebagai contoh saja hubungan multilateral atau multilateralisme menjadi tidak ada hubungannya dengan pemerintah. Adanya layer involving NGO & INGOs. 

  • Pengaruh globalisasi di bidang budaya yaitu salah satunya terciptanya atau adanya budaya populer. Budaya ini mudah berkembang karena mudah dikenali oleh individu masyarakat global.

Menurut Kaum Skeptis

  • Globalisasi itu tidak ada. Menurut kaum skeptis ini, terdapat banyak hal yang bisa menghambat movement  yang dibatasi oleh negara dan kelompok regional jadi globalisasi itu tidak mungkin.

  • Kaum skeptis juga dikatakan menggampangkan terkait adanya globalisasi ini. Menurut mereka perubahan itu hal wajar dan pasti ada.

  • Mereka juga berpendapat bahwa globalisasi itu masa lalu, saat ini tetap national state yang memegang kendali. Globalisasi dianggap istilah baru untuk proses yang sudah berlalu. Selain itu di bidang ekonomi kaum skeptis berpendapat yang menguasai itu bukan MNC, tetapi kelompok – kelompok negara.

  • Pada bidang politik, hubungan atau peran negara tetap menjadi hal paling penting. Global order : National State tetap ada  selanjutnya ke pemerintah. Setiap kejadian atau perubahan itu berada di wilayah negara saja.

  • Pada bidang budaya kaum skeptis ini menolak ide kaum globalis, jadi menurut mereka tidak ada kebudayaan yang popoler.

Materi ini dulu disampaikan oleh Almarhumah Bu Vita (Dosen HI UB).

Book : Power and Plenty by Ronald Findlay and Kevin H O'Rourke · Global Capitalism by Jeffrey A. Frieden

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline