Lihat ke Halaman Asli

Dilema Akhir Pekan: Drama atau Komedi, Mana yang Lebih Menghibur?

Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Akhir pekan adalah waktu istirahat yang sangat dinanti-nantikan setelah lima hari bekerja. Bagi banyak orang, menonton film adalah cara yang baik untuk melepas penat. Komedi dan drama seringkali menjadi genre yang paling populer di kalangan penonton. Film drama tidak hanya membuat Anda tertawa, tetapi juga menceritakan kisah-kisah yang mendalam dan emosional.

Film komedi telah mendominasi perfilman Indonesia sejak tahun 1950-an. Beberapa film komedi yang diproduksi pada era tersebut dapat dikatakan sukses karena berhasil menarik banyak penonton, seperti Krisis (disutradarai oleh Usmar Ismail, 1953), Heboh (Nya' Abbas Akup, 1954), Tamu Agung (Usmar Ismail, 1955), Tiga Dara (Usmar Ismail, 1956), dan Pilihlah Aku (Nawi Ismail, 1956) (Suwardi, 2006:11). 

Pada tahun 1989, terdapat 12 film komedi (11,5%) yang diproduksi dari 104 judul film, sedangkan pada tahun 1990 terdapat 25 judul (28,75%) film komedi yang diproduksi dari 115 judul film yang diproduksi. Hal ini menggambarkan produktivitas genre film komedi Indonesia. Namun, produktivitas ini bukan tanpa kritik.

Ngeri Ngeri Sedap adalah salah satu film komedi terbaik untuk ditonton bersama keluarga. Film bergenre drama komedi keluarga ini mengisahkan tentang Pak Domu dan Mak Domu, pasangan suami istri Batak yang merindukan ketiga anak laki-lakinya yang telah merantau ke Pulau Jawa. Ketiga anak mereka, Domu, Gabe, dan Sahat, memiliki hubungan yang renggang dengan Pak Domu, sehingga mereka menghindari untuk kembali ke kampung halaman.

Pak Domu dan Mak Domu menciptakan sebuah siasat cerdik yang dikenal dengan sebutan "ngeri-ngeri sedap" untuk memuaskan kerinduan mereka yang begitu besar. Mereka berpura-pura bertengkar hebat dan akan bercerai, dengan harapan ketiga anak mereka akan merasa tidak enak dan segera kembali ke rumah.

Skenario perceraian Pak Domu dan Mak Domu diperagakan di depan putri mereka, Sarma, yang masih tinggal bersama orangtuanya. Rencana Pak Domu dan Mak Domu berhasil berkat akting mereka yang meyakinkan. Ketiga putra mereka akhirnya kembali ke kampung halaman.

Mengapa film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga? 

Komedi yang Lucu dan Relevan: Humor dalam film ini memiliki keunikan khas Indonesia, terutama dalam hal keluarga dan adat istiadat Batak. Banyak penonton yang terhibur dan dapat terhubung dengan skenario yang digambarkan dalam film ini.

Potongan-potongan Realitas Keluarga: Film ini menekankan pada dinamika keluarga yang umum terjadi seperti perbedaan generasi, konflik antara orang tua dan anak, dan nilai keluarga. 

Pesan yang Menyentuh: Di balik semua kemanisannya, film ini menyampaikan pesan yang menyentuh hati tentang kasih sayang orang tua kepada anak-anak mereka dan pentingnya mempertahankan ikatan keluarga.

Selain film komedi film bergenre drama juga dapat digunakan untuk memberikan hiburan yang komprehensif selama akhir pekan. Film drama adalah jenis film yang fokus utamanya adalah mengembangkan substansi komponen naratif dan konflik utama, dengan penekanan pada karakter realistis yang sering kali membawa tema emosional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline