Lihat ke Halaman Asli

Mariemon Simon Setiawan

Silentio Stampa!

Thomas Muller dan (Nikmatnya) Sextuple

Diperbarui: 16 Februari 2021   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thomas Mueller (Sumber: Getty Images via metro.co.uk)

Barangkali, Thomas Muller menjadi salah satu orang Jerman dengan tertawa paling lebar hingga hari ini. Bagaimana tidak, semua trofi mayor pada level klub sudah berhasil ia kantongi bersama Bayern Munchen.

Dan tentu saja, enam gelar dalam semusim (sextuple) bersama FC Hollywood dengan trofi Piala Dunia Antar Klub sebagai trofi pamungkas adalah puncak prestasinya pada level klub.

Apa lagi yang kurang dari karier seorang Thomas Muller?

Ballon d'Or? Ia adalah pemain terbaik, hanya saja pesepak bola bertubuh kurus ini jarang bahkan tidak 'dibesarkan' media. Trofi Euro? Ia sudah punya satu trofi Piala Dunia, bahkan pernah menjadi top skor dalam debut Piala Dunia-nya.

Kecepatan dan skill memukau? Percayalah, sekalipun tidak memiliki kecepatan dan skill brilian Muller punya kemampuan istimewa sebagai penafsir ruang atau raumdeuter, kemampuan menciptakan ruang sehingga ia punya banyak peluang dan efisiensi untuk menciptakan gol dan memberi assist. Ia sendiri yang 'menciptakan' istilah ini (raumdeuter) untuk menggambarkan kualitasnya.

***

Bagi saya, ia adalah 'penjegal' sejati dari ambisi sang megabintang, Lionel Messi.

Pada Piala Dunia 2010 lalu di Afrika Selatan, Thomas Muller yang kala itu menjalani Piala Dunia pertamanya berhasil menekuk Argentina yang diperkuat Messi dengan skor telak, 4-0. Padahal, Argentina yang dilatih Diego Maradona menjadi kandidat kuat untuk menjadi juara.

Thomas Muller kembali mengulangi kemenangannya atas La Pulga dalam ajang UEFA Champions League (UCL) musim 2012/13. Bayern Munchen lolos ke final dan keluar sebagai juara setelah menang telak atas Barcelona pada babak semifinal dengan agregat 7-0 (4-0 di Allianz Arena, Munchen, dan 3-0 di Camp Nou). Muller sendiri mencetak total 3 gol dan sebiji assist.

Rekor kemenangan ini kembali panjang tatkala kedua bintang ini bertemu di final Piala Dunia setahun kemudian di Brasil. Jerman dibayangi mitos: belum ada tim Eropa yang berhasil menjadi juara dunia di tanah Amerika Latin, sementara Argentina diuntungkan karena bermain di 'tanah sendiri'.

Namun nyatanya, Thomas Muller dan timnas Jerman berhasil menang tipis 1-0 dan menjadi negara Eropa pertama yang menjadi juara dunia di tanah Amerika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline