Syafakallah laa ba'sa thahurun InsyaAllah, Semoga Allah Swt menyembuhkan sakitmu, semoga (sakitmu) dapat membersihkan (menghapus) dosa-dosamu, jika Allah mengijinkan. Aamiin Yaa Rabbal'alamin.
Kembali mendapat khabar dan informasi dari seorang teman/sahabat/ abang yang sudah dianggap seperti saudara yang menyampaikan terkait status dirinya yang dinyatakan positive Corona,Senin(12/10/2020)
Seakan tidak percaya, malam itu ,namun tidak cukup hanya informasi itu abang/saudara tersebut ikut mengirim photo dirinya di rawat di salah satu rumah sakit dan seketika kami coba menghubunginya dan ingin memastikan dengan melakukan video call.
Disaat sebahagian orang berusaha menutupi dirinya terpapar virus covid 19, namun beliau menyatakan dirinya telah terpapar bahkan keesokan harinya melalui media sosial tersebar photo beliau dengan caption mohon doa kesembuhan.
Informasi tersebut benar adanya ,seketika itu fikiranku melayang menerawang sembari mengucap kata Innalillahi, kita adalah milik Allah dan selanjutnya berpasrah diri kepadaNya bahwa apapun yang terjadi termasuk sakit yang dialami beliau merupakan ketetapan/takdir Allah.
Saudaraku seiman jangan pernah terfikir yang tidak- tidak olehmu saat cobaan / ujian menghampiri.
"Mengapa sakit saya tidak sembuh-sembuh?"
"Mengapa sakit saya sedemikian beratnya?"
"Kenapa mesti saya yang sakit?"
Sakit merupakan takdir Allah dan menurut kepercayaan seorang muslim yang beriman bahwa semua takdir Allah itu baik dan ada hikmah dibalik setiap takdir.
Saudaraku , Janganlah sakit yang dirasakan membuat hati bersedih namun sebaiknya bergembiralah karena pada hakekatnya sakit adalah ujian/cobaan dan takdir Allah. Ujian /cobaan adalah tanda kasih sayang Allah.
"Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang ridha/ menerimanya maka Allah akan meridhainya dan barangsiapa yang murka maka Allah murka kepadanya".
Saudaraku ,Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang hamba, maka Allah menyegerakan siksaan baginya di dunia.
Bila kita tidak ingin Allah menghendaki kebaikan kapada kita? Allah segerakan hukuman kita di dunia dan Allah tidak menghukum kita lagi di akhirat yang tentunya hukuman di akhirat lebih dahsyat dan berlipat-lipat ganda.