Beberapa tahun terakhir ini gaya desain minimalis sangat digemari oleh kebanyakan orang, salah satunya ialah schandinavian. Kesempatan ini digunakan oleh beberapa cafe di Indonesia untuk menciptakan suasana tersebut, salah satunya ialah Threelogy Coffee di Surabaya.
Cafe yang berlokasi di jalan Mojopahit no 46 Surabaya ini didominasi dengan warna putih dan menonjolkan tekstur pada setiap elemen interior yang digunakan. Desain cafe bergaya schandinavian ini menerapkan konsep ruang tertutup namun transparant building sehingga ruang tidak tampak terlalu sempit.
Penggunaan warna putih, abu-abu, cream, coklat dan hijau menjadi pilihan yang sangat tepat untuk menciptakan kesan rapi, bersih dan nyaman. Pencahayaan yang diterapkan ialah pencahayaan alami di pagi hingga siang hari, dengan memanfaatkan jendela besar berbahan kaca, dan pencahyaan buatan pada sore hingga malam hari.
Pemilihan menggabungkan warm light dan day light menjadikan pengguna cafe merasa lebih tenang dan nyaman.
Threelogy Coffee menggunakan furnitur sederhana namun tetap menonjolkan material yang digunakan. Seperti menggunakan kursi berbahan kayu dan besi, meja dengan bahan concrete dan batu bertekstur, dan sofa berbahan besi berbalut fabric.
Selain furnitur, elemen pembentuk ruang seperti lantai menggunakan material concrete, sedangkan dinding luar menggunakan kaca besar dan concrete dengan finishing warna putih dan plafon menggunakan kerangka besi dan menggunakan leveling.
Untuk mempercantik setiap sudut ruangan, penambahan tanaman menjadikan cafe lebih segar dan memberi efek sejuk bagi pembeli yang datang. Selain itu, pemasangan dekorasi dinding yang mevisualisasikan filisofi kata treelogy yang artinya 3 chapter (trilogy), dimana ketiga chapter ini saling berhubungan.
Tiga chapter tersebut ialah petani kopi, roaster/tukang sangrai kopi dan barista. Untuk menghasilkan end product kopi yang baik untuk customer dibutuhkan hubungan antara ketiga orang tersebut.
Petani dengan penanaman, pemetikan, pemilihan serta penyimpanan kopi yang baik. Roster dengan keahlian menyangrai kopi untuk menciptakan aroma serta flavour dari setiap kopi (karena kopi dengan proses pasca panen berbeda, membutuhkan teknik sangrai berbeda-beda).
Terakhir, barista yang berada di depan utnutk membuat kopi dengan cara kali brasi (mencoba kopi atau melakukan pengetessan kopi tersebut dengan alat dan memaksimalkan rasa kopi tersebut secara day to day).
Jika hubungan antara 3 orang ini menjadi erat dan menjadi chapter yang saling berhubungan, maka akan menghasilkan kopi yang enak dan maksimal dari segi rasa untuk customer.