Lihat ke Halaman Asli

Maria Wona

Mahasiswa

Nyanyian Rumput Liar

Diperbarui: 15 Maret 2021   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyanyian Rumput Liar
______________________

1//
Pada suatu masa yang merotasi
Menukik hingga di pelukan pertiwi
Melukis rasa dengan pena nurani
Di atas laman puisi penuh misteri

Di atas gundukan aku menjajaki
Setiap ruas jalan setapak berduri
Kutemui rumput liar bernyanyi
Mendendangkan lirik puisi onani

2//
Rumput-rumput liar tetap bernyanyi
Meski ia hidup di belantara sunyi
Mendekam pada damai yang ironi
Sampai hujan datang menghampiri

Angin berhembus menuai janji
Mengantar surgawi di atas pertiwi
Pun senja yang setia pada hari
Menaruh harap antara hidup dan mati

3//
Lalu aku berbalik ke arah utara
Menilik beberapa jiwa yang dahaga
Pada inspirasi yang selalu menyita
Dalam waktu memungut aspirasi nyata

Aku tergilas paparan cahaya senja
Rumput liar terus menari-nari ria
Seakan terus suka merayakan luka
Setelah ia benar-benar merdeka

4//
Lalu suara-suara semakin lantang bernyala
Mengisyarat bahwa siap berkelana
Menyampaikan pesan kepada raga
Melintasi pojok mata yang terbuka

Lalu memasuki kalbu yang selalu suka
Pada apa dan siapa yang datang padanya
Karena yang pantas adalah sebuah cita
Untuk menuai cinta di antara para pengelana

Setelah bedebah sibuk beronani mesra
Bukan karena rasa cinta dijadikan belaka
Tak ada yang indah selain indahnya surga
Menjaga dalam suci yang meluluhlantakkan jiwa

5//
Lagi-lagi rumput liar itu bercerita
Bukan karena suka atas kisah nyata
Namun luka yang membuatnya menganga
Membuka agar sakit kian hari terasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline