Lihat ke Halaman Asli

Maria Tasha

Mahasiswa Universitas Negeri Malang angkatan 2018

Bermain dan Terampil untuk Melatih Perkembangan Motorik Halus di PAUD Dharma Wanita Desa Sidodadi

Diperbarui: 16 Juli 2021   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah suatu pendidikan atau pengabdian masyarakat dengan berbagi melaksanakan beberapa program kerja yang bermanfaat bagi desa, bukan hanya itu melainkan juga mengajak masyarakat melakukan hal-hal positif yang bertujuan untuk membangun desa agar lebih baik. Salah satunya adalah memberikan pelatihan motorik pada anak usia dini.

Perkembangan motorik pada anak merupakan hal penting yang harus dilakukan pada anak usia dini. Perkembangan motorik digunakan agar dapat melihat sejauh mana anak tersebut berkembang dengan baik di dalam lingkungan sekitar. Peran orang tua sangat penting untuk memahami apa saja yang dibutukan oleh anak pada usia dini agar setiap perkembangan yang terjadi pada anak dapat diamati secara langsung dan ditangani dengan solusi yang tepat.

Melihat pentingnya pelatihan motorik pada anak, maka tim Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengadakan program kerja yaitu pelatihan motorik sebagai salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat. Program kerja ini dilakukan pada tanggal 12 Juli 2021 di PAUD Dharma Wanita Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Adanya ketetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di Desa Sidodadi, maka jumlah siswapun dibatasi, yang awalnya akan dihadiri sebanyak 19 siswa menjadi 7 siswa yang mengikuti pelatihan motorik di PAUD Dharma Wanita.

Dilihat dari perkembangan virus covid 19 yang semakin meningkat pada saat ini sehingga banyak peraturan protokol kesehatan yang harus selalu di terapkan saat melaksanakan program kerja KKN 2021 yaitu sebelum memasuki kelas anak-anak PAUD Dharma Wanita diwajibkan memakai masker, kami panitia juga memberikan handsanitaizer sebelum memasuki kelas dan juga selalu mencuci tangan setiap setelah melaksanakan kegiatan. Selain itu, kami juga membatasi anggota KKN yang mengikuti kegiatan ini dan hanya mengutus 3 anggota KKN.

Sebelum melakukan pelatihan ini kami menertibkan anak-anak dengan dibantu oleh kepala PAUD Dharma Wanita yaitu ibu Sri Witranti. Setelah peserta didik tertib kami memperkenalkan diri masing-masing dan kemudian dilanjutkan perkenalan masing-masing peserta didik dan dilanjutkan tanya jawab dan komunikasi dengan baik untuk menumbuhkan mood baik juga menarik minat anak-anak untuk mengikuti kegiatan pelatihan motorik yang diselenggarakan oleh tim KKN UM.

Perkembangan motorik sendiri adalah perubahan yang terjadi secara progressif pada kontrol dan kemampuan untuk melakukan gerakan yang diperoleh melalui interaksi antara faktor kematangan (maturation) dan latihan atau pengalaman (experiences) selama kehidupan yang dapat dilihat melalui perubahan/pergerakan yang dilakukan. (Rini Hildayani, 2016:3.4). Banyak sekali kegiatan motorik yang dapat dilakukan dengan cara bermain dan belajar untuk meningkatkan perkembangan anak pada usia dini.

Kami juga mempersiapkan beberapa alat yang akan digunakan untuk melakukan dan mendiskusikan apa saja pelatihan motorik  yang akan kami lakukan. Selain itu juga kami mendiskusikan lokasi pelaksanaan dengan kepala desa dan kepala sekolah Dharma Wanita. Pelaksanaan program kerja pelatihan motorik pada paud Dharma Wanita dilakukan pukul 13.00 – 15.00 WIB. Sebelum kegiatan ini berlangsung kami sudah mempersiapkan dengan matang seperti menyediakan kertas yang akan diwarnai, puzle yang akan disusun, dan kertas origami.

Dokpri

Tim Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang memilih melakukan pelatihan motorik halus. Keterampilan motorik halus sendiri adalah suatu bentuk dimana otot-otot kecil seperti jari tangan, koordinasi mata melakukan suatu gerakan. Keterampilan motorik halus yang dilakukan yaitu mewarnai, membuat origami, menyusun puzzel dan menempel. Masing-masing kegiatan memiliki manfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan anak, yaitu anak dapat kreatif dan berkreasi sesukanya, dan juga dapat melatih keterampilan otak dan jari anak-anak dengan memlipat origami dan menyusun puzle yang bergambar spogebob. 

Menempuh Pendidikan Anak Usia Dini tidak hanya melakukan kegiatan pembelajaran saja melainkan belajar sambil bermain. Mengapa begitu? Karena anak pada usia 2-3 tahun masih pada pertumbuhan atau fase perkembangan yang sangat menyukai bermain dan cenderung cepat merasakan kebosanan, maka kami tim KKN memikirkan untuk mengatasi kebosanan anak dengan menyediakan jajan/konsumsi yang dikemas semenarik mungkin yang diberikan saat akhir acara agar anak semangat untuk mengikuti proses kegiatan yang sedang berlangsung. Yang kami lihat anak-anak sangat merasakan senang setelah memperoleh jajan/konsumsi yang kami berikan sebagai tanda apresiasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline